ERA.id - Kucing pemanggil keburuntungan atau Maneki Neko, sering kali terlihat di sejumlah toko. Keberadaan boneka itu menjadi diyakini di kalangan masyarakat sebagai benda yang ampuh mendatangkan keberuntungan.
Namun nyatanya, menurut salah satu pakar Feng Shui benda tersebut bukan sebagai alat pemanggil keberuntungan.
Angelina Fang sebagai pendiri dari Feng Shui Consulting Indonesia mengatakan, Maneki Neko berbeda dengan Feng Shui. Penggunaan kucing sebagai alat pemanggil keberuntung, awalnya adalah tradisi budaya Jepang.
"Istilahnya sebagai lambang kemakmuran (Maneki Neko), untuk memanggil pelanggan datang," ucap Angelina dalam konferensi pers "Jelajahi Kopi Indonesia," (20/10/2022).
Angelina juga tidak melarang untuk meletakan Maneki Neko di toko-toko.
"Kalau kita mau taro (Maneki Neko) boleh saja, kita tidak melarang. Tapi bukan itu penentu dari hoki kita," katanya
Angeline memberikan solusi lain untuk mendatangkan pelanggan, selain menggunakan kucing Maneki Neko.
"Dibandingkan pake kucing yang melambai-lambai, kayaknya akan lebih afdol kalau pake SPG (sales promotion girls) cantik yang melambai-lambai. Pasti lebih instan, dari pada ngandelin si kucing" tutupnya.
Angelina menambahkan, energi yang dipancarkan dari sebuah bangunan, lebih kuat dibandingakan Maneki Neko.
"Energi dari sebuah bangunan lebih besar pengaruhnya, jadi si toko itu dilihat kayak bagaimana arah hadapnya, kemudian lalu lintas keramiannya seperti apa. Nah itu yang menentukan area tersebut bisa laris atau tidak," ucapnya.
Pakar Feng Shui menegaskan, yang harus diperhatikan bukan soal keburuntungan dari maneki nekonya, melainkan lebih ke produk yang dijual.