ERA.id - Seniman ternama asal Jepang, Chiharu Shiota menyambangi Indonesia, dengan menggelar pameran bertajuk The Soul Trembles di Museum MACAN. Pameran karya-karya Chiharu Shiota ini akan dibuka mulai 26 November 2022.
Menjelang dibukanya pameran tersebut, Chiharu Shiota secara langsung berbagi proses pembuatan karya dan nama pameran di Wicara & Diskusi, yang digelar di XXI Epicentrum, Rabu (23/11/2022). Chiharu mengatakan bahwa judul pameran dipilih karena berhubungan dengan dirinya yang sempat menderita kanker beberapa waktu lalu.
"Aku memiliki kanker, aku sangat senang di hari sebelumnya, dan di hari selanjutnya aku diberitahu memiliki kanker. Aku kemudian menjalani pengobatan, dan aku agak berat untuk melakukan pameran ini. Aku berpikir bagaimana aku bisa bertahan dengan tubuh yang sakit. Putriku juga berpikir bagaimana dia bisa bertahan tanpa ibu. Saat itulah aku berpikir tentang pameran ini dan menamakannya The Soul Trembles," ujar Chiharu Shiota.
Chiharu mengaku bahwa saat menjalani masa pengobatan, ia kerap dihantui pemikiran tidak bisa bertahan. Ia mengaku bahwa itu adalah masa tersulit dalam hidupnya.
"Itu kondisi yang sangat sulit untukku. Aku tak tahu bagaimana cara bertahan. Bagaimana aku bisa memulihkan tubuhku, bagaimana aku harus memberitahukan semuanya kepada keluargaku," tuturnya.
Meski demikian, Chiharu Shiota akhirnya bisa menggelar pameran The Soul Trembles, tak hanya di Indonesia, tetapi berbagai kota di negara lain seperti Tokyo, Taipei, Shanghai, dan lainnya.
Pameran The Soul Trembles Chiharu Shiota ini diselenggarakan bersama Mori Art Museum, Tokyo, yang karyanya dikurasi oleh Mami Kataoka, Direktur Mori Art Museum. Pada pameran ini, banyak karya penuh makna yang ditampilkan oleh Chiharu Shiota.
Mulai dari 'Key in the Hand' dan 'In the Hand', yang sangat berhubungan dengan judul The Soul Trembles. Karya tangan yang memegang bentuk abstrak seolah menggambarkan tengah memegang sesuatu, termasuk jiwa. Karya tangan yang memegang kunci seolah menggambarkan koneksi dengan hal penting dalam hidup.
Beberapa karya lainnya adalah karya berjudul 'Uncertain Journey' yang menampilkan kerangka kapal dengan rangkaian benang merah. 'In Silence' menampilkan piano dan kursi terbakar diselimuti dengan benang hitam.