ERA.id - Pendakwah kondang Gus Miftah menanggapi video viral seorang ustadzah yang disawer oleh beberapa penonton. Gus Miftah menyebut aksi tersebut sebagai tindakan yang tidak beretika.
Dalam video beredar, ustadzah yang diketahui bernama Hj. Nadia Hawasy dari Tangerang, Banten tengah khusyuk membaca Al-Quran. Ketika sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an, sejumlah pria maju ke depan panggung dan menyawer Hj. Nadia.
Pria itu menebar uang dari atas ke bawah bak menyawer penyanyi dangdut. Lebih parahnya, ada yang menyelipkan uang di kerudung ustazah tersebut. Padahal, ustadzah Nadia itu tengah melakukan tilawatil Qur'an di salah satu acara maulid Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu.
Gus Miftah memberikan tanggapan dalam sebuah video yang diunggah di Instagram pribadinya. Baginya, cara memberikan uang dengan disawer adalah sebuah bentuk penghinaan. Sahabat Atta Halilintar itu menjelaskan sikap yang sebaiknya ditunjukkan ketika menyimak bacaan Al-Quran.
"Sedang viral seorang ustazah qoriah sedang membaca Al-Quran kemudian disawer oleh beberapa orang. Saudaraku 'Barang siapa menghendaki bercakap-cakap dengan Allah hendaknya dia membaca Al-Quran'," ujar Gus Miftah, dikutip dari akun Instagram @gusmiftah pada Sabtu (7/1/2023).
"Artinya apa, orang yang sedang membaca Al-Quran itu berarti sedang bercakap-cakap dengan Allah. Maka bagi kita yang mendengarkan hendaknya apa? 'Dan ketika dibacakan Al-Quran maka dengarkanlah dan diamlah, niscaya kamu akan menjadi orang-orang yang dirahmati'," lanjutnya.
Pria berusia 41 tahun ini mengatakan bahwa video seperti ini sudah banyak terjadi di luar negeri. Maka dari itu, Gus Miftah merasa miris melihat video pria menyawer ustadzah terjadi di Indonesia.
"Maka begitu ada video saya sebenarnya sudah jauh hari melihat terutama di beberapa negara di luar negeri. Eh kok ini juga terjadi di Indonesia, bahkan uangnya dimasukkan ke dalam kerudung yang naudzubillah, menurut saya nggak ada etika sama sekali," ucap Gus Miftah.
Gus Miftah merasa aksi yang dilakukan beberapa pria itu terhadap ustadzah bisa dikatakan sebagai bentuk penghinaan. Ia juga menyinggung soal tata cara dan etika yang benar kepada ustadzah.
"Jangan sampai niat yang baik untuk menghargai mereka justru jatuhnya seperti menghinakan mereka. Kalau toh kemudian pengen memberi tentunya dengan cara-cara yang baik tanpa harus menghinakan qori-qoriah apalagi hafiz-hafizah di hadapan masyarakat Indonesia," jelas Gus Miftah.
"Dengan etika, setelah selesai kemudian kita sowan (menghadap), menghaturkan rasa cinta kita kepada mereka. Baik dalam bentuk barang maupun uang, saya pikir nggak ada masalah. Tapi kalau seperti dalam video viral itu menurut saya justru bukan menghormati, tapi menghina dan menyakiti," tambahnya.
Unggahan itu dibanjiri respon netizen. Mereka sependapat dengan pernyataan dari Gus Miftah.
"Setuju. Kalau mau memberi setelah acara bukan dgn di sawer kaya artis dangdut. Nauzubillah,semoga kejadian ini tidak terulang. Belajar menghargai orang lain agar dirimu juga di hargai oleh orang lain," komentar akun @vannesha_****.
"Setuju aku sama Gus soalnya kek tidak ada sopan santun yang nyawer itu. Ngasihnya dilempar ke tubuhnya terus pegang kepalanya kan kek udah melecehkan seorang pembaca Al-Quran," tulis akun @dejeee_****.
"Yang nyawer benar-benar nggak punya akhlak, nggak punya etika! sedih miris campur aduk liat mbaknya yang lagi ngaji," kata akun @lusy****.