Apa Itu Bystander Effect dan Mengapa Bisa Terjadi Serentak?

| 27 Feb 2023 22:01
Apa Itu Bystander Effect dan Mengapa Bisa Terjadi Serentak?
Apa itu bystander effect (unsplash)

ERA.id - Pernahkan Ana melihat situasi darurat seseorang tapi enggan melakukan pertolongan? Bisa jadi Anda sedang mengalami bystander effect. Lantas apa itu bystander effect?  Berikut ini penjelasan seara psikologi yang harus Anda simak.

Bystander effect adalah fenomena di mana orang cenderung tidak memberikan bantuan ketika ada orang lain di sekitar mereka dalam situasi darurat atau membutuhkan pertolongan.

Apa Itu bystander effect?

Bystander effect terjadi ketika orang yang menyaksikan suatu kejadian cenderung enggan memberikan bantuan karena mereka berpikir bahwa orang lain mungkin sudah atau akan memberikan bantuan.

Dalam banyak kasus, orang yang menjadi korban akhirnya tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan karena bystander effect ini.

Bystander effect pertama kali dijelaskan oleh dua psikolog sosial, John Darley dan Bibb Latané, pada tahun 1968 setelah terjadinya pembunuhan Kitty Genovese di New York City.

Kitty Genovese dianiaya dan dibunuh di tengah malam di depan apartemennya. Meskipun banyak orang di sekitarnya mendengar teriakan minta tolong Kitty, tidak ada yang memberikan bantuan atau memanggil polisi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bystander effect antara lain jumlah orang di sekitar, ketidakjelasan situasi, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi situasi darurat, serta takut menjadi terlalu terlibat atau menjadi korban sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa bystander effect bisa terjadi dan selalu siap memberikan bantuan ketika dibutuhkan.

Bystander effect terjadi ketika kehadiran orang lain membuat seseorang enggan untuk melakukan intervensi dalam situasi darurat, melawan pelaku intimidasi, atau selama penyerangan atau kejahatan lainnya.

Semakin banyak jumlah pengamat, semakin kecil kemungkinan salah satu dari mereka memberikan bantuan kepada orang yang sedang dalam kesulitan. Orang lebih cenderung mengambil tindakan dalam krisis ketika hanya ada sedikit atau tidak ada saksi lain yang hadir

Sejarah Bystander Effect

Dilansir dari psychologytoday, psikolog sosial Bibb Latané dan John Darley mempopulerkan konsep bystander effect setelah pembunuhan Kitty Genovese yang terkenal di New York City pada tahun 1964.

sejarah bystander effect (unsplash)

Wanita berusia 28 tahun ini ditikam hingga tewas di luar apartemennya; pada saat itu, dilaporkan bahwa puluhan tetangga tidak turun tangan untuk membantu atau menelepon polisi.

Latané dan Darley mengaitkan bystander effect dengan dua faktor: penyebaran tanggung jawab dan pengaruh sosial. Difusi tanggung jawab yang dirasakan berarti bahwa semakin banyak orang yang melihat, semakin sedikit tanggung jawab pribadi yang dirasakan individu untuk mengambil tindakan.

Kemudian pengaruh sosial berarti bahwa individu memantau perilaku orang-orang di sekitar mereka untuk menentukan bagaimana harus bertindak.

Cara Menghindari  Bystander Effect

Intervensi dari para pelaku bystander sering kali menjadi satu-satunya alasan mengapa perundungan dan kejahatan lainnya berhenti. Kelumpuhan sosial dan perilaku yang digambarkan oleh efek bystander dapat dikurangi dengan kesadaran dan, dalam beberapa kasus, pelatihan eksplisit.

Sekolah menengah dan kampus mendorong siswa untuk angkat bicara ketika menyaksikan tindakan perundungan atau potensi penyerangan.

Salah satu tekniknya adalah dengan bersikap seolah-olah kita adalah orang pertama atau satu-satunya yang menyaksikan masalah tersebut. Seringkali, ketika satu orang mengambil tindakan, jika hanya untuk berteriak, "Hei, apa yang terjadi?" atau "Polisi datang," orang lain mungkin akan berani mengambil tindakan juga.

Meskipun demikian, bystander aktif paling efektif jika mereka berasumsi bahwa mereka sendiri adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab; oleh karena itu, memberikan arahan kepada bystander lain untuk membantu dapat menjadi sangat penting.

Selain apa itu bystander effect, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi