ERA.id - Sebagian masyarakat dunia menghindari angka 13 dengan alasan menghindari kesialan. Kenapa 13 dianggap angka sial?
Ini adalah fenomena yang unik. Dunia Barat kerap menampik hal-hal yang tidak rasional bagi mereka. Namun, mereka sebenarnya juga punya mitos, misalnya angka 13 dipercaya sebagai angka pembawa sial.
Mitos 13 Dianggap Angka Sial
Tidak sedikit warga Amerika yang percaya dengan mitos kesialan angka 13. Salah satu buktinya adalah banyak hotel di Amerika Serikat yang tidak memiliki lantai 13. Nomor kamar pun tidak menggunakan angka 13.
Ketakutan terhadap angka 13 bahkan memiliki julukan sendiri, yaitu triskaidekaphobia. Ada beberapa hal yang diduga menjadi awal dari munculnya mitos angka 13 di Barat, misalnya terjadinya beberapa insiden di Amerika Serikat yang berkaitan dengan angka tersebut.
Salah satu contohnya adalah peristiwa Apollo 13. Ini merupakan kegagalan misi pendaratan di bulan oleh Amerika Serikat. Penyebab dari kegagalan tersebut adalah meledaknya tangki oksigen pada 13 April 1970.
Hal tersebut membuat kru di darat dan penerbangan mesti menjalani beberapa hari yang sulit. Untung, para astronot dalam misi tersebut selamat. Misi ini gagal, tetapi tercatat sebagai bagian dari sejarah dunia.
Kisah lain yang menguatkan ketakutan terhadap angka 13 berkaitan dengan cerita di Alkitab. Dikisahkan bahwa Yudas merupakan murid yang mengkhianati Yesus. Dalam perjamuan terakhir, Yudas disebut sebagai tamu ke-13.
Selain dua kisah itu, masih ada beberapa kisah yang melatarbelakangi angka 13 dipercaya sebagai angka kesialan oleh orang Barat. Meski demikian, tidak semua orang Eropa dan Amerika yang percaya dengan mitos tersebut.
Beberapa pemain sepak bola dunia tetap mencapai karier gemilang saat menggunakan nomor punggung 13. Salah satu pemain tersebut adalah Michael Ballack dari Jerman.
Ketika membela Bayern Munchen dan Chelsea, dia menggunakan nomor 13. Di Bayern Munchen, dia berkali-kali membawa timnya juara liga Jerman. Sementara di Chelsea, dia bahkan berhasil mengangkat piala Liga Champions.
Pemain yang lain adalah Alessandro Nesta. Dia dikenal sebagai bek tangguh asal Italia. Dia adalah mantan pemain Lazio dan AC Milan. Ketika di Milan, banyak tropi yang diraih, bahkan dua kali menjadi jawara Liga Champions.
Tinjauan Psikologis
Fobia bisa muncul dari berbagai sebab, salah satunya adalah pengalaman buruk, baik yang terjadi secara langsung maupun yang dialami orang lain. Hal yang meningkatkan risiko fobia adalah usia yang masih sangat muda, kerabat dengan fobia, kepribadian sensitif, dan terpengaruh orang lain.
Dikutip Era.id dari detik, ketakutan terhadap angka 13 dan menganggapnya sebagai angka sial bisa saja disebabkan oleh perasaan yang tidak lazim atau merasakan anomali.
Dalam kehidupan sehari-hari, angka 13 termasuk angka yang kurang familiar—dibandingkan angka 12. Dalam setahun tidak adalah bulan ketiga belas. Dalam penghitungan waktu dunia, tidak ada pukul 13 (dalam penghitungan waktu Indonesia ada).
Rasa asing terhadap angka 13 tersebut bisa menyebabkan fobia. Terlbih lagi, berdasarkan penelitian psikologis, manusia cenderung suka dengan sesuatu yang akrab dan tidak suka dengan sesuatu yang terasa asing. Oleh sebab itu, sebagian orang bisa dengan mudah mengasosiasikan angka 13 sebagai sesuatu yang bernilai negatif.
Hal tersebut bisa mendapatkan “pembenaran” ketika terjadi sesuatu yang buruk berkaitan dengan angka 13. Selain itu, bisa jadi ketakutan terhadap angka 13 adalah buah dari doktrin sosial yang mengakar kuat. Orang yang tadinya tidak takut pun bisa ikut takut karena masyarakat di sekitarnya mempercayai hal tersebut.