ERA.id - Pengacara kondang Hotman Paris menjadi kuasa hukum keluarga mendiang Aisiah Dewi Sinta Hasibuan (Uci), wanita yang tewas di lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
Melalui Hotman Paris, pihak keluarga berharap agar Aisah mendapatkan keadilan. Maka dari itu, bapak anak tiga ini melayangkan somasi kepada enam perusahaan. Dari enam perusahaan, ada dua raksasa internasional yang berasal dari India dan Perancis.
"Nama-nama perusahaan yang akan kami somasi, PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi," ucap Hotman Paris, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi pada Rabu (2/5).
"Kemudian pihak asing adalah GMR Airport Limited, GMR Airport Consortium, satu lagi perusahaan Perancis yaitu Aereport De Paris. Jadi semuanya enam," tambahnya.
Pengacara berusia 63 tahun ini mengatakan langkah somasi ini dilakukan guna pihak Bandara Kualanamu belum memberikan klarifikasi maupun penjelasan terhadap keluarga korban.
"Kita kirim somasi dulu, karena sampai hari ini belum ada penjelasan resmi ataupun keluarga ini belum didatangi pihak berwenang pengelolaan bandara dan lift tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Hotman Paris juga sudah berkonsultasi kepada Kapolda Sumatera Utara (Sumut) mengenai kasus tersebut. Hotman mengaku kaget usai tahu pihak keluarga belum dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP).
"Jadi kita sudah bicara dengan Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak. Dia mengatakan (kasus) sudah ditangani oleh Polresta Deli Serdang, tapi saya juga agak terkejut sampai hari ini belum ada keluarga yang dilakukan BAP," paparnya.
Diketahui, insiden lift di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara yang menewaskan seorang wanita menjadi sorotan netizen. Korban mengantarkan keponakannya pada Senin (24/4) malam hari.
Dari rekaman CCTV, terlihat korban naik lift sendirian ke lantai 2. Korban kemudian mengira lift yang digunakan rusak dan sempat menelpon keponakannya.
Ia berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya. Saat pintu terbuka dia tidak melihat arah depan, hingga akhirnya terjatuh ke lorong kecil di depan lift. Jasad ditemukan pada Kamis (27/4) sore yang diawali terciumnya aroma busuk di dalam lift.
Keluarga korban menilai kematian Aisiah karena sistem keamanan Bandara Kualanamu yang tidak profesional. Maka dari itu, mereka melaporkan peristiwa ini ke polisi dan mensomasi 6 perusahaan.