Tim Editor
ERA.id - Pengumuman nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbari Festival Film Indonesia (FFI) 2023 beberapa waktu lalu menuai pro kontra. Ini lantaran kemunculan Asha Smara atau Oscar Lawalata sebagai salah satu nominasinya lewat film Sara, sedangkan ia adalah seorang transpuan.
Mengenai hal tersebut, Ketua Komite FFI 2021-2023, Reza Rahadian pun akhirnya buka suara. Reza mengatakan bahwa nama aktris yang masuk dalam nominasi disesuaikan dengan yang diajukan oleh produser film.
"Soal Asha, seorang transpuan. Kami di komite itu selalu mendapatkan daftar aktris baik pendukung maupun utama melalui penuh keputusan produser. Jadi keputusan itu adanya bukan di komite, tetapi produser yang mendaftarkan," kata Reza Rahadian saat konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Reza menegaskan bahwa pihak komite FFI hanya memberikan formulir untuk setiap produser menuliskan nama aktor dan kategori yang ingin diajukan. Asha Smara diajukan dalam kategori pemeran utama perempuan oleh produser filmnya.
"Itu terserah produser. Jadi kami hanya memberikan form, diisi oleh produser. Nama aktor-aktor, aktris-aktris yang ada di film itu mau didaftarkan di kategori yang mana. Jadi menurut saya itu sudah cukup clear. Asha didaftarkan pada pemeran utama wanita, perempuan, dan itu yang kami teriman," jelasnya.
Kemudian Reza juga menjelaskan bahwa nama Asha Smara mendapatkan banyak suara. Hal inilah yang akhirnya bisa membuat Asha Smara masuk dalam nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2023.
"Dan kami umumkan ketika namanya sudah ada di vote oleh cukup banyak, oleh akademi juga, sehingga memasuki urutan menjadi salah satu nomine di dalam pemeran utama wanita terbaik," pungkas Reza Rahadian.
