Tim Editor
ERA.id - Ayah dari penggemar Taylor Swift yang meninggal ketika konsernya di Brasil, Ana Benevides, menuntut adanya penyelidikan atas peristiwa tersebut. Sang ayah, Weiny Machado menyampaikan permintaan tersebut pada media lokal setempat.
Weiny Machado mengatakan bahwa ia kehilangan putrinya yang sebentar lagi seharusnya lulus kuliah dengan jurusan psikologi. Ia mengaku sangat bersedih melihat sang putri yang pergi dalam keadaan baik untuk konser, berakhir meninggal dunia.
"Saya kehilangan putri saya satu-satunya, seorang gadis yang pintar dan bahagia. Dia tadinya akan lulus dari kuliah psikoloi April nanti. Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan kesedihan saya. Dia keluar dari rumah penuh dengan mimpi dan kembali dalam keadaan tak bernyawa," kata Weiny Machado di Page Six, Senin (20/11/2023).
Dengan demikian, Weiny pun menuntut untuk diadakannya penyelidikan terkait kematian anaknya, yang diduga karena suhu panas jelang konser Taylor Swift. Ia ingin tahu kronologi yang sebenarnya di lokasi konser tersebut.
"Saya ingin mengetahui apakah mereka (promotor) faktanya melarang membawa air, apakah ada kelalaian dalam memberikan bantuan," tuturnya.
Diketahui, sebelum meninggal dunia, Ana Benevides merasa tidak enak badan ketika memasuki stadion Nilton Santos di Rio de Janeiro, Brasil, untuk menonton konser Taylor Swift, The Eras Tour. Ana kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah pingsan dan sempat dirawat di stadion.
Setelah satu jam berada di rumah sakit, perempuan berusia 23 tahun itu meninggal dunia karena serangan jantung. Kejadian duka ini diduga dipengaruhi dengan cuaca ektrem, yakni gelombang panas yang melanda Brasil pada malam itu, yang membuat banyak penonton mengalami dehidrasi hingga terkena serangan panas.
Taylor Swift sendiri mengaku sangat bersedih dan berduka atas meninggalnya Ana Benevides jelang konsernya. Ia juga memutuskan untuk menunda konsernya di Brasil usai kehilangan salah satu penggemarnya tersebut.
