ERA.id - Konser Taylor Swift di Wembley Stadium, London, yang akan digelar pada 15 sampai 20 Agustus 2024 telah diberlakukan aturan keamanan baru. Aturan baru diberlakukan menyusul ancaman teror ISIS yang membuat konser Taylor Swift di Wina, Austria dibatalkan.
Pada konser Taylor Swift di Wembley Stadium mendatang, para penggemar yang tidak memiliki tiket dilarang berkumpul di sekitar lokasi. Ini wajib dilakukan semua penggemar dengan alasan keselamatan.
“Tidak seorang pun diizinkan berdiri di luar pintu masuk,” pernyataan pihak Wembley Stadium, dilansir dari Variety.
Aturan baru ini tentunya akan membuat konser Taylor Swift berbeda dari sebelumnya. Biasanya para penggemar yang tidak memiliki tiket diperbolehkan berada di sekitar lokasi konser untuk bisa mendengar dan bernyanyi dari luar venue.
Tak hanya itu, pihak penyelenggara konser juga melarang tegas untuk para penggemar berkemah di stadion jelang konser. Para penonton konser biasanya menginap di stadion dengan tujuan mendapatkan posisi paling depan ketika menonton Taylor Swift.
Selain itu, para pemilik tiket konser Taylor Swift di Wembley Stadium akan diperbolehkan masuk stadion lebih awal, yakni 15:30 waktu setempat. Ini berlaku untuk semua tanggal konser.
Sebelumnya, ancaman teror ISIS yang membuat konser Taylor Swift di Wina, Austria dibatalkan disebut bisa berdampak juga pada konsernya di Wembley Stadium, London, Inggris. Namun, juru bicara Kepolisian Metropolitan London membantah dan mengatakan tidak ada hal yang menunjukkan kejadian di Wina bisa berdampak pada konser yang akan digelar di London.
Sementara itu, dilansir dari AFP, sebelum pembatalan konser Taylor Swift di Wina, pihak berwenang Austria menangkap dua simpatisan ISIS, pada Rabu (7/82024). Mereka terkonfirmasi sedang merencanakan teror di konser Taylor Swift di Wina.
Kepala keamanan tertinggi Austria, Franz Ruf mengatakan bahwa tersangka seorang pria berusia 19 tahun dan 17 tahun telah menyatakan sumpah setianya kepada ISIS. Pada penangkapan mereka, polisi mengamankan berbagai bahan kimia dan zat, serta materi kelompok ISIS.