Tim Editor
ERA.id - Taylor Swift blak-blakan mengenai perseteruannya dengan Kim Kardashian dan Kanye West pada 2016 lalu. Hal ini diungkap Taylor Swift dalam wawancaranya di TIME, setelah dinobatkan sebagai Person of the Year 2023.
Seperti diketahui, perseteruan tersebut bermula dari Kanye West merilis lagu "Famous", yang berisikan lirik vulgar dirinya dan Taylor Swift. Taylor membantah menyetujui lagu tersebut, tetapi Kim Kardashian merilis rekaman telepon antara mereka yang sudah diedit seolah Taylor menyetujui.
Usai hal tersebut menjadi perhatian publik, Taylor mengatakan bahwa ia menerima banyak kritikan saat itu. Ia merasa kariernya sudah diambil oleh Kim dan Kanye yang sudah merencanakan semuanya.
"Jangan salah, karier saya diambil dari saya. Kamu memiliki kerangka yang dibuat sepenuhnya, dalam panggilan telepon yang direkam secara ilegal, diedit oleh Kim Kardashian dan kemudian disampaikan kepada semua orang bahwa saya adalah pembohong," kata Taylor Swift dilansir dari People, pada Kamis (7/12/2023).
Akibat masalah tersebut Taylor Swift harus menghindar dahulu dari publik. Ia melarikan diri ke luar negeri, menyewa sebuah rumah dan tidak keluar selama setahun lamanya untuk menghindari siapa pun.
"Itu membawa saya secara psikologis ke tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Saya pindah ke luar negeri. Saya tidak meninggalkan rumah sewaan selama setahun," tuturnya.
Pelantun lagu "Shake If Off" itu mengaku bahwa ia bahkan sempat takut untuk menerima telepon. Ia sulit percaya dengan orang lain hingga merasa sangat terpuruk.
"Saya takut untuk menerima panggilan telepon. Saya menjauhkan sebagian besar orang dalam hidup saya karena saya tidak mempercayai siapa pun lagi. Saya terpuruk, sangat terpuruk," tambahnya.
Usai masa perseteruan dan terpuruk tersebut, Taylor Swift akhirnya merilis album bertajuk Reputation pada 2017. Dalam album itu Taylor memakai 'ular', yang diduga sebagai simbol untuk mengolok Kanye West dan Kim Kardashian.
