ERA.id - Kabar tak sedap datang dari aktor sekaligus pengusaha Hamish Daud. Suami Raisa Andriana ini diduga tak membayar gaji karyawan. Bahkan, ada netizen diduga pegawai langsung mengirim hadis hukuman bagi orang yang suka menunda upah orang lain.
Kabar tak sedap ini muncul dari keluhan sejumlah netizen yang diduga pegawai Hamish berkomentar di Instagram resmi milik Octopus. Kebanyakan netizen diduga karyawan Octopus mengeluh karena aktor berusia 43 tahun ini tak memberikan gaji.
Bintang film Trinity, The Nekad Traveler ini dikabarkan tak membayar karyawan sampai berbulan-bulan. Hingga akhirnya, isu ini menjadi viral dan perbincangan publik di X alias Twitter.
Hamish Daud diduga ga bayar karyawannya.
Octopus itu platform yang dibangun Hamish Daud sama temen-temennya buat ngumpulin sampah bekas pakai.
Ada yang pakai juga?
Karyawan ga dibayar, tapi malah jalan-jalan ini bang Hamish. Gimana ini? pic.twitter.com/IbrbTsJ8Q2
— Muthia (@muthiastp) December 23, 2023
"Octopus itu platform yang dibangun Hamish Daud sama temen-temennya buat ngumpulin sampah bekas pakai. Ada yang pakai juga? Karyawan nggak dibayar, tapi malah jalan-jalan ini bang Hamish. Gimana ini?," tulis akun Twitter @muthiastp.
Akun itu menyebut ada beberapa netizen yang mengirim Dirrect Message (DM) ke dirinya. Kabarnya, Octopus sudah gulung tikar. Bahkan, ada netizen yang gajinya belum dibayar selama 3 bulan. Kabarnya, Hamish Daud juga kabur saat dipertanyakan soal gaji.
"Ada beberapa lagi yang DM, karyawannya sendiri. Dia bilang berita ini valid bahkan, semua hak mereka tertahan termasuk BPJS kesehatan nggak bsia diakses karena perusahaan masih nunggak bayarnya," katanya.
"Katanya CEO (Moehammad Ichsan), CMO (Hamish Daud) ngilang saat ditanya nasib mereka," lanjutnya.
Netizen itu membagikan tangkapan layar netizen yang diduga karyawan Hamish Daud mengeluhkan gaji belum dibayar. Bahkan, menurut kabar beredar, Hamis Daud saat ini sedang berwisata ke Pulau.
"Promosi terus tapi uang hak hasil keringat Pelestari dan Check Point selalu tertunda dengan alasan terkendala. Umat Muslim diperintahkan untuk memenuhi hak sesama berbuat baik, serta menjamin keselamat antar umat. Allah SWT melarang hamba-Nya untuk menahan hak hak orang lain," tulis akun @black_dahlia_*****
"Sebab, ini termasuk dalam perbuatan zalim. Menunda penunaian kewajiban padahal mampu adalah kezaliman (HR. Bukhari & Muslim) 'Orang yang menunda kewajiban, halal kehormatannya dan pantas mendapatkan hukuman'(HR. Abu Daud No.3628, hasan)," lanjutnya.
"Pelestarimu kelaparan pak. Sudah hampir sebulan tidak bisa tarik uang, mereka juga ada keluarga, kebutuhan, operasional setiaphari dan lain-lain. Tolonglah diperhatikan pelestarimu yang sudah berjuang di garda terdepan," komentar akun @leonhen*****
"Pantes 3x reschedule dan nggak ada inisiatif berkabar duluan, pelestariannya nggak dibayar-bayar? Mengecewakan sekali," kata akun @annissa.para*****
"Tolong dong perhatikan Pelestarinya, sudah 3 minggu tidak bisa tarik uang. Mau sampai kapan?" tanya akun @gelar_****
Akun itu juga membagikan tangkapan layar dari broadcast channel Instagram milik Raisa. Pelantun lagu "Could It Be" ini menyebut Hamish Daud dan anaknya, Zalina Raine Wyllie sedang liburan ke Pulau.
"Uhuuu malem-malem kangen Zawi & Bapak. Kali ini 4 malam perginya. Tapi lucu banget mereka lagi Daddy Daughter week beduaan adventure ke suatu pulau," tulis Raisa.
Cuitan itu dibanjiri respon netizen. Mereka ramai-ramai menghujat Hamish Daud yang dianggap problematik.
"Waduh problematik ternyata," tulis akun @byej****
"Orang ini berarti beneran problematik ya. Jadi keinget dulu masih suka nonton MTMA, doi sendirian nggak diajakin makan mie intan ramai-ramai sama kru MTMA, karena dianggap 'nyebelin' haha. Terus curcol di tendanya sendirian. Mas Daud Mas Daud," komentar akun @anin*****
"Buset ini laki dari kemarin trouble mulu dah." kata akun @wikawk****
Diketahui, Hamish Daud menjadi Chief Marketing Officer (CMO) sekaligus Co-Founder Octopus. Hamish Daud mengklaim aplikasi karya anak bangsa ini dapat membantu masyarakat mengelola sampah.
Octopus diyakini dapat mendukung ekonomi sirkular dan dapat membantu produsen dalam melacak dan mengumpulkan produk bekas konsumsi, baik itu yang bisa didaur ulang maupun tidak. Tim pekerja Octopus disebut sebagai pelestari.