ERA.id - Presenter sekaligus desainer Ivan Gunawan mundur dari dunia pertelevisian usai ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) lantaran penampilannya bak perempuan. Menurutnya, teguran dari KPI mematikan karakternya.
Pria kerap disapa Igun ini menegaskan teguran itu sudah menjatuhkan dan mematikan karakternya sebagai perancang busana. Maka dari itu, ia sudah matang untuk berhenti dari program acara TV dan fokus dengan karier industri fashion.
"Jadi karena ada teguran tersebut dan menurut saya itu menjatuhkan dan mematikan karakter saya. Jadi, akhirnya saya memutuskan untuk sudah, saya fokus saja di fashion. Dan setelah di TV gitu ya di program tersebut," kata Ivan Gunawan, dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.
Mantan kekasih Rossa ini mengaku mendapatkan teguran di awal Januari. Akan tetapi, ia kecewa lantaran KPI tak memanggilnya untuk klarifikasi atas penampilannya bak perempuan.
"Di awal Januari, saya mendapatkan teguran KPI karena katanya perilaku saya dan pakaian saya, tidak pantas atau tidak layak ada di televisi. Tanpa pihak KPI tersebut memanggil saya dan mau mendengarkan penjelasan saya," beber Ivan Gunawan.
"Jadi buat saya mungkin zaman sekarang, industri fashion masuk ke TV kayaknya itu nggak relate. Karena perkembangan mode, mungkin kalau disini ada teman-teman mode ya. Yang memang mengerti fashion," lanjutnya.
Ivan Gunawan merasa industri fashion dan televisi sudah sulit bersinergi. Ia menilai teguran KPI terhadap dirinya merupakan sebuah kemunduran fashion.
"Mengerti arti fashion sesungguhnya, melihat sebuah teguran dari KPI itu. Menurut aku sebagai kemunduran sih, jadi buat aku fashion there's no limit dan pada waktu itu aku pakai konsep dari tema back to 60's," tutur Invan Gunawan.
"Saya nih alhamdulillah 20 tahun jadi juri dan membahas fashion. Saya tahulah tentang fashion seharusnya apa yang saya pakai, itu berdasarkan research," lanjutnya.
Pria berusia 42 tahun ini menegaskan jika gaya busananya dipakai saat era 60-an dan tren di masa lalu. Ivan Gunawan sudah berusaha berdandan sesuai konsep yang diusung program acara Brownis.
"Apa sih yang terjadi di tahun 60 an? Makanya kan saya bilang di postingan saya, kalau itu tentang tren fashion 60 an, bukan yang tahun 60 an ada di Indonesia. Mungkin di Indonesia saat itu nggak ngerti kalau ada tren seperti itu," imbuh Ivan Gunawan.
Teguran itu akhirnya membuat Ivan Gunawan memutuskan untuk fokus berkarier di industri fashion. Ia tak mau kembali di dunia pertelevisian dengan konsep asal-asalan dalam berbusana.
"Tapi setelah saya pikir-pikir memang industri saya ini yang benar adalah industri fashion. Jadi saya besar 20 tahun ya karena industri fashion. Jadi itu momentus bisa kembali ke karier saya," ucap Ivan Gunawan.
"Saya juga nggak mematahkan semangat untuk berkarya, justru dengan karya ini malah saya jadi on fire banget. Karena saya jadi punya banyak waktu untuk mengerjakan koleksi ini. Saya bukan dikeluarin dari televisi, tapi saya mengambil keputusan keluar dari program tersebut," tambahnya.
Unggahan itu dibanjiri respon netizen. Mereka justru ramai-ramai menghujat Ivan Gunawan usai mengungkit kembali kasus dirinya kena teguran dari KPI.
"Kamu termasuk orang yg meresahkan bagi para emak-emak yg punya anak cowok," komentar akun @karamad****
"Ni org kykny pendendam deh. Kayak emak-emak kalau berantem bakalan diungkit-ungkit mulu," tulis akun @amara_shaq*****
"Halah halah ditegur gitu aja panjang , gimana ditegur Tuhan." kata akun @nurul******
Sebelumnya, Ivan Gunawan mundur dari Brownis usai mendapatkan teguran dari KPI. Ivan Gunawan menegaskan bahwa keputusannya bukan gimmick. Acara Brownis yang tayang pada Senin (8/1/2024) menjadi hari kerja terakhir Ivan Gunawan sebagai presenter.
KPI menegur program Brownis di Trans TV yang tayang pada 30 Oktober 2023 lalu. Disebutkan adanya pelanggaran dalam tayangan tersebut lewat penampilan yang ditunjukkan oleh Ivan Gunawan.
Ivan Gunawan belum bisa menerima teguran dari KPI atas penampilannya yang dianggap seperti perempuan saat tampil di program Brownis. Ia bahkan berpikir untuk tidak lagi tampil di program acara TV mana pun karena hal tersebut.