ERA.id - Aktor Fedi Nuril mengaku ogah memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di pilihan presiden (pilpres) 2024. Ia tak mau Prabowo jadi presiden lantaran masih teringat dengan penculikan aktivis 1998.
Secara terang-terangan, bintang film Ayat-Ayat Cinta ini tidak mau mendukung Ketua Partai Gerindra. Bahkan, Fedi Nuril tidak memberikan suaranya kepada paslon Prabowo-Gibran.
Dua minggu lagi, insyaallah, Pemilu. Gue masih belum menentukan pilihan capres, tapi gue udah pasti gak bakal pilih 02. #AsalBukan02
— Fedi Nuril (@realfedinuril) February 1, 2024
"Dua minggu lagi, insyaallah, Pemilu. Gue masih belum menentukan pilihan capres, tapi gue udah pasti gak bakal pilih 02. #AsalBukan02," tulis Fedi Nuril, dikutip dari akun X @realfedinuril.
Dicuitan berikutnya, Fedi Nuril mengaku tak mau Prabowo sebagai terduga pelaku penculikan aktivis 1998 menjadi presiden 2024. Ia juga tak mau mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak memilih Prabowo dan Gibran.
"Gue cuma gak mau terduga pelaku penculikan aktivis ‘98 jadi presiden. Membaca saja kamu sulit. Gue gak ngajak orang lain. Gue cuma menyatakan gak akan milih 02," katanya.
Tak hanya itu, pria berusia 41 tahun ini juga heran dengan netizen yang yakin Prabowo-Gibran akan menang pilpres 2024. Terlebih lagi, ia mengamati Prabowo yang sudah berkali-kali kalah menjadi capres maupun cawapres.
"'02 pasti menang'. Macam Tuhan saja kamu. Sekali kalah nyawapres dan dua kali kalah nyapres, tapi masih mimpi mau jadi presiden. Itu bukti lebih banyak yang tidak suka 02," cuitnya.
"Kalau kali ini menang, saya terima sebagai takdir/ujian dari Allah SWT yang akan saya cari hikmahnya," lanjutnya.
Fedi Nuril juga heran dengan para pendukung yang mencibirnya usai dirinya sudah dipastikan menang pilpres 2024. Menurutnya, Prabowo tidak pantas untuk dihormati lantaran dugaan penculikan aktivis tahun 1998.
“Yang pasti”? Macam Tuhan juga lo. Tahu apa lo soal adab? Lo sendiri nyebut orang kampungan," ungkapnya.
"Gue akan tetap menghormati institusi kepresidenannya. Tapi, kalau ada presiden yang pernah nyulik orang dan masih ada yang belum dikembalikan, itu tidak pantas dihormati," tambahnya.
Fedi Nuril masih tak habis pikir dengan pendukung Prabowo yang menghujatnya. Menurutnya, dugaan Prabowo yang menculik aktivis 98 tetap harus dibahas.
"Gak usah ngatur2 gue mau nyinyirin siapa, Taplak! Capres pelaku penculik aktivis 98 yang masih mimpi mau jadi presiden harus dinyinyirin." lanjutnya.