Tim Editor
ERA.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto menyerukan boikot kurma Israel.
Boikot ini diserukan lantaran kurma Israel konon diperoleh dari produsen atau pengusaha kurma asal Israel yang tengah dirundung konflik dengan Palestina.
Umat Muslim di Indonesia diminta menghindari kurma Israel. Dilansir dari laman Boycott, Divestment, and Sanctions Australia, ada beberapa cara membedakan kurma Israel dengan kurma lainnya.
Berikut 5 cara membedakan kurma Israel dengan kurma biasanya.
1. Periksa barcode pada kemasan
Jika kamu ingin mengetahui produk kurma Israel, pastikan untuk mengecek barcode yang ada diluar kemasan. Selain itu, hindari produk apapun dengan barcode yang dimulai dengan 729. Sebab, nomor ini adalah nomor seri Israel.
2. Perhatikan merek kurma ekspor Israel
Kamu bisa memerhatikan sejumlah produk kurma dengan merek ekspor Israel, seperti Jordan River, King Medjool, dan Bahri.
3. Perhatikan tanggalnya
Industri kurma Israel juga kerap menggunakan label-label samar untuk menutupi asal sebenarnya. Periksa label pada kurma Medjool. Sebagian kurma jenis tersebut dijual di supermarket yang ditanam di Israel atau pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
Kurma medjool tersedia dalam ukuran lebih besar dan warna lebih gelap. Daging buahnya tebal dengan biji yang cenderung kecil. Tetapi, tidak semua kurma Medjool diproduksi di Israel. Beberapa negara lain juga dikenal sebagai produsen kurma Medjool, seperti Yordania, Palestina, Maroko, Iran, dan Arab Saudi.
4. Tanggal tanpa informasi pabrikan
Kamu juga disarankan untuk memperhatikan tanggal tanpa informasi yang jelas mengenai perusahaan produsen dan negara asal. Hindari kurma yang dikemas seperti ini untuk menghindari tipu muslihat produsen Israel untuk mengelabui pembeli.
5. Harga lebih murah
Kurma asal Israel biasanya dibanderol lebih murah dibandingkan kurma jenis lain yang ada di pasaran. Pasalnya, pemerintah Israel memberikan subsidi untuk hal tersebut.
