ERA.id - Untuk pertama kalinya, musisi Kunto Aji menciptakan sekaligus merilis single religi berjudul "Hidup Sebelum Mati".
Rupanya, lagu religi ini sengaja dibuat untuk soundtrack lagu digital series berjudul Demi Masa dari Kahf. Mukanya, Kunto Aji tidak pernah ada rencana membuat lagu religi. Akan tetapi, ia mendapatkan tantangan dari Kahf untuk membuat lagu religi sebagai soundtrack lagu di series Demi Masa.
"Detik-detik berkahf ini kemarin sempet bikin konser dan album bisa bermanfaat di masa kita ada di dunia ini. Sebagai seniman pengin ada wadah menceritakan itu," ujar Kunto Aji, saat ditemui di Jl. Pati Unus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (14/3/2024).
Pelantun lagu "Rehat" ini ditantang membuat lagu religi selama 2 minggu. Tentunya, ini menjadi tantangan bagi sang musisi lantaran belum pernah menciptakan lagu religi. Biasanya, Kunto Aji menciptakan sebuah lagu selama 2 bulan.
"Dikasih tahu ada series bagus, (Ketika baca script series), 'Oh ini ngga jauh dari tema gua tulis. Biasa nulis lagu 2 bulan, dibilang 'Mas 2 minggu sanggup nggak', " imbuhnya.
"Ini pertama kalinya gue nulis religi dan selesai dalam 2 minggu. Ya sudah spirit jadinya ngalir aja gitu," lanjutnya.
Dalam pembuatan lagu ini, pria berusia 37 tahun ini terinspirasi nasihat hadits Rasulullah SAW yang terdengar familiar. Nasihat yang dimaksud adalah pengingat untuk memanfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima keadaan.
"Ini hadits 5 perkara hidup sebelum mati. Hidup sebelum mati, hidup itu menyala. Hanya dengan menambahkan imbuhan jadi maknanya besar banget. Kita nggak hanya keseharian, tapi menghidupkan. Pesan ini harus sampai ke orang lain," beber Kunto Aji.
Dalam pembuatan lagu religi ini, Kunto Aji mengaku memperbaiki ibadahnya terlebih dahulu. Menurutnya, menulis lagu religi harus diperbaiki dulu ibadahnya.
"Riset agama, memperbaiki salat saya dlu karena menulis kita harus ada dalam diri kita. Ada ilmu kita serap, salat spiritual, risetnya panjang ya mba. Khusus lagu ini 2 minggu karena sudah jelas apa yang mereka tulisbdi seriesnya," ucapnya.
"Ini tantangan cukup besar sekali. Ramadan hidup bukan sekucil aja, tapi memorial besar masa kecil dan masa lalu menyenangkan, teraweh, bangunin orang sahur, itu membangun memori masa kecil. Bukan cuma ibadah tapi mencari kedamaian diri." tambahnya.