ERA.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memiliki lini aplikasi untuk mencegah tindak kekerasan di lingkungan sekolah.
Aplikasi itu dinamai sistem cegah dan tangani kekerasan yang disingkat 'Si Getak'. Inovasi berbasis teknologi ini dapat membuat skema pelaporan antara siswa dan tenaga pendidik.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, aplikasi Si Getak diharapkan mampu mencegah tindak kekerasan dalam dunia pendidikan dengan meningkatkan peran setiap individu baik guru maupun siswa dalam mengawasi potensi tindakan dimaksud.
"Ini adalah sebuah sistem pelaporan. Siswa, guru, bahkan masyarakat bisa melaporkan kejadian kekerasan di sekolah maupun luar sekolah. Tapi yang lebih kita dorong adalah pencegahan dengan harapan orang-orang akan berpikir jika mau merundung," katanya seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan, aplikasi Si Getak sejalan dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dalam rangka mencetak generasi penerus menuju kejayaan Indonesia Emas 2045.
"Saya juga berpesan kepada seluruh tenaga pendidik untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan. Terlebih penerapan Kurikulum Merdeka Belajar sudah dimulai tahun ini," katanya.
Dia mengaku butuh upaya serta kerja keras untuk mewujudkan cita-cita bangsa tersebut sehingga apa yang sudah dirintis hingga kini harus terus dilanjutkan agar memiliki progres kemajuan hingga mampu melompat ke masa depan secara cepat.
"Karena itu saya sangat menaruh harapan besar kepada pendidik untuk mengambil peran yang signifikan. Ini sangat strategis untuk membangun masa depan yang lebih cerah menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Iman Faturochman menyatakan aplikasi Si Getak secara otomatis mampu memverifikasi siswa-siswi melalui Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) sehingga laporan yang masuk ke sistem dapat segera ditindaklanjuti.
"Kami berharap aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal agar tujuan pembangunan karakter generasi muda kita bisa terwujud," katanya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin membagikan ilmu dan keahlian khusus yang dimiliki guna mendukung pencanangan Kurikulum Merdeka Belajar.
"Bagi masyarakat yang ingin berbagi ilmu dan keahlian dipersilakan untuk mengunjungi satuan pendidikan, berkoordinasi dengan koordinator wilayah di setiap kecamatan. Kewajiban kita semua untuk mencetak generasi masa depan unggul," pungkasnya. (Ant)