ERA.id - Kesepian adalah salah satu bentuk emosi yang bisa dialami oleh siapa saja. Banyak orang merasa kesepian ketika memasuki usia dewasa. Kesepian menyelimuti diri karena mulai ditinggalkan oleh teman-teman dan disibukan dengan urusan sendiri.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang merasa kesepian. Meski bisa terjadi pada setiap orang, lantas apakah kesepian itu normal? Kesepian merupakan emosi universal yang kompeks dan unik pada tiap individu. Pastinya tidak ada seorangpun yang ingin mengalami kesepian dalam hidup.
Banyak orang masih salah memandang bahwa kesepian dianggap sama dengan sendiri. Padahal kesepian tidak selalu berarti sendiri, seperti jalan atau bepergian sendiri, makan dan nonton sendiri, dan lainnya. Namun sebaliknya, jika kita merasa sendiri dalam keramaian maka bisa dibilang kesepian.
Banyak pakar berpendapat bahwa kesepian berkaitan dengan isolasi sosial, depresi, keterampilan sosial yang buruk, dan introversi. Normalkah merasa kesepian dalam hidup dan apa dampaknya?
Apakah kesepian itu normal?
Ketika dalam kondisi kesepian, banyak orang kerap merasa bingung, tidak tahu arah, hingga hampa. Mengingat berbagai efek buruk yang ditimbulkan dari kesepian, lantas apakah normal saat seseorang merasa kesepian?
Sejauh ini, rasa kesepian tidak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang normal. Kesepian dalam jangka waktu yang lama membawa dampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan. Kesepian juga termasuk salah satu gejala depresi, namun tidak selalu semua orang yang kesepian mengalami depresi.
Dampak negatif merasa kesepian
Kesepian bisa menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mental hingga mempengaruhi kondisi fisik. Berikut ini beberapa dampak buruk dari kesepian dalam waktu yang lama:
- Mengalami depresi
- Stres meningkat
- Perubahan fungsi otak
- Berisiko tinggi terkena penyakit Alzheimer
- Penurunan daya ingat dan pembelajaran
- Mengembangkan perilaku antisosial
- Penyakit kardiovaskular dan stroke
- Pengambilan keputusan yang buruk
Efek buruk dari kesepian nggak cuma berupa sejumlah hal di atas. Tanpa disadari, kesepian juga bisa mengganggu kesehatan fisik. Misalnya orang dewasa yang merasa kesepian, biasanya dirinya jarang melakukan olahraga dibandingkan mereka yang terbebas dari kesepian.
Ketika seseorang jarang berolahraga, maka kebugaran tubuhnya kurang terjaga. Kondisi ini tentunya bisa menurunkan imun tubuh dan melemahkan organ tubuh seperti otot, sendi, paru-paru, dan sebagainya.
Seseorang kesepian juga berisiko tinggi mengalami sakit apabila tidak menjaga pola hidup sehat. Misalnya sering mengonsumsi makanan tinggi lemak, kurang waktu tidur yang efisien, dan kurangnya tenaga di siang hari. Selain itu, kesepian juga mengganggu regulasi proses sel-sel dalam tubuh yang menyebabkan lebih mudah mengalami penuaan dini.
Penyebab kesepian
Orang-orang yang mudah merasa kesepian biasanya memiliki kepribadian ambang. Borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan ketidakstabilan suasana hati, perilaku, dan citra diri.
Berikut ini beberapa penyebab orang dengan gangguan kepribadian ambang rentang merasa kesepian:
Takut diabaikan dan bersikap posesif
Individu yang mengalami gangguan kepribadian ambang cenderung sangat takut akan penolakan atau diabaikan oleh orang lain. Mereka menggunakan berbagai cara untuk mencegah orang yang mereka sayangi pergi meninggalkan mereka.
Dalam menjalani sebuah hubungan, biasanya orang-orang ini ingin pasangannya selalu berada di dekatnya, memohon agar tidak pergi, memantau aktivitas orang tersebut, hingga menghalangi kepergian mereka.
Namun, ironisnya, perilaku semacam itu justru membuat orang lain merasa terganggu dan ingin menjauh. Akibatnya individu dengan gangguan kepribadian sering kali merasa kesepian dan terisolasi.
Kesulitan dalam menjaga hubungan
Individu yang mengalami gangguan kepribadian ambang sering kali menjalin hubungan yang mendalam namun tidak stabil. Mereka mungkin merasa mudah dekat dengan orang lain dan membanggakan anggota keluarga, pasangan, serta sahabat. Tetapi ketika terjadi masalah atau kesalahan dari orang tersebut, individu ini dapat cepat marah dan membenci mereka.
Mengisolasi diri dari sosial
Berdasarkan penelitian dari psikolog di McLean Hospital, Hannah Parker pada tahun 2019, menemukan bahwa individu dengan gangguan kepribadian ambang cenderung mengalami tingkat isolasi sosial yang lebih tinggi. Mereka memiliki tingkat keramahan dan emosi positif yang rendah dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Demikianlah ulasan mengenai apakah kesepian itu normal dan dampaknya buruknya. Kesepian adalah hal yang bersifat manusiawi, namun tidak boleh diwajarkan atau dianggap sebagai sesuatu yang normal. Baca juga benarkah menangis bisa menghilangkan stres?
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…