Pengembangan Industri Kreatif dan Brand Lokal, 410 Pelaku Ekraf Perdalam Ilmu Bisnis hingga Networking

| 01 Jun 2024 15:15
Pengembangan Industri Kreatif dan Brand Lokal, 410 Pelaku Ekraf Perdalam Ilmu Bisnis hingga Networking
Sebagian pelaku ekraf ikut mentoring di AKI 2024 (Dok. Kemenparekraf)

ERA.id - Program akselerator Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024, termasuk ke dalam rangkaian kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk penambahan ilmu dasar bisnis yang sesuai dengan bidangnya oleh para mentor profesional, telah berlangsung di 12 kota.

Tercatat 410 pelaku usaha kreatif sudah mendapatkan materi selama tiga hari Bootcamp di masing-masing kota, di antaranya (Bekasi, Singkawang, Blitar, Palu, Magelang, Serang, Toba, Tanjung Pinang, Ternate, Labuan Bajo, Denpasar dan Merauke)

Di samping materi dan ilmu bisnis dari para mentor, ternyata banyak manfaat yang dirasakan para peserta salama mengikuti Bootcamp. Di antaranya yang paling banyak dirasakan adalah networking dengan sesama peserta dan mentor.

Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, AKI adalah program tahunan Kemenparekraf yang bertujuan sebagai wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring, dan database.

"AKI siap menjadi wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring dan database, ajang publikasi dan promosi, serta memperluas pasar," katanya.

Winda Oktriana, peserta dari Pekanbaru dan owner dari MINDA (ekstrak minyak bumbu dapur) ini mengaku mendapat masukan berharga dari mentor Akbar Moujahid terkait fokus kepada branding agar lebih mengena di segmen ibu rumah tangga.

Ia juga mengaku mendapat banyak inspirasi dan motivasi dari mentor Agus Pramono (Mas Mono) untuk lebih aktif mengikuti pameran agar lebih dikenal oleh calon konsumen dan calon mitra di daerah lain.

Dari sesama peserta Bootcamp di Toba, Winda mendapat beberapa kontak peserta yang membantunya untuk memasarkan produknya di Kota Medan.

“Sejak saya membangun MINDA 4 tahun lalu, alhamdulillah saat ini produk kami sudah tersedia di 50 titik swalayan di Padang dan 100an swalayan di Pekanbaru. Dan di tahun ini saya memang ada rencana untuk masuk pasar Medan dan Batam. Kemarin sudah ada kontak dengan peserta yang bisa membatu memasarkan di sekitar Medan, semoga saja lancar”, ungkap Winda.

Masih dari peserta Bootcamp Toba, ada Nola Indriyani asal Deliserdang dan owner NOLA SHOES, produsen sepatu custom handmade. Nola yang sudah sering mengikuti program pembinaan dari Kementerian lain, namun baru pertama ini mengikuti event pembinaan dari Kemenparekraf mengaku ada target tersendiri ketika masuk Bootcamp AKI 2024, yakni agar bisa mengikuti pameran dan menambah relasi .”Kebetulan waktu Bootcamp ada Pak Viktor, owner dari GALERI BATIK TORSAI  yang saya tertarik untuk menggunakan produknya sebagai bahan baku di NOLA SHOES”. 

Dari sisi mentor, ia mengaku sangat terbantu oleh saran mentor fesyen Tasyrif Adnan tentang tren disain sepatu juga cara disain booth pameran yang baik. Ke depannya Nola juga berharap bisa terus mendapat arahan dari Tasyrif, mengingat beliau juga terbuka untuk dimintai konsultasi dari para peserta.

Kisah menarik lain datang dari peserta Bootcamp Tanjung Pinang. Maria Heristin asal Pekanbaru, owner jenama MAKABA yang memproduksi olahan dari daun kelor (teh seduh, minuman kemasan, mie, kopi, sabun mandi) ini terkesan dengan materi yang dibawakan Deryansha, mentor bidang marketing dan Nilamsari, mentor kuliner.

“Materi tentang marketing melalui sistem komunal dari coach Dery itu pas banget dengan kebutuhan saya untuk fokus branding di segmen ibu-ibu hamil dan melahirkan. Dari Bu Nilamsari saya belajar meminimalisir biaya promosi dengan cara co-branding”, jelasnya.

Terkait target setelah mengikuti AKI di tahun ini, Maria sangat ingin terlibat dalam pameran dan event Kemenparekraf yang lain ke depannya. Selain bisa meningkatkan penjualan, dengan mengikuti pameran harapannya bisa memperkenalkan value lain dari MAKABA sebagai produsen yang menjalankan praktek go green (produk tanpa bahan pengawet, gula, gluten) dan juga memberdayakan masyarakat sekitar (150 rumah) untuk menanam pohon kelor.

Dari Bootcamp Palu, David owner LENGGANA PUSTHIKA, pengrajin bahan baku limbah botol kaca sangat terbantu dengan keikutsertaannya di AKI 2024.

“Pengalaman saya sebelumnya ikut program pembinaan di Bank Indonesia, membuat saya sering diajak event pameran ke berbagai kota, termasuk dikenalkan ke AKI ini. Sangat membantu produk saya dikenal oleh calom mitra di kota lain,” jelasnya.

David juga mengambil kesempatan selama Bootcamp dengan sesama peserta, berkolaborasi dengan jenama kriya KAYOART mensuplai potongan kayu jati untuk dibuat tatakan gelas. Selain itu, masih banyak pelaku ekraf lain yang merasakan manfaatnya setelah ikut bootcamp.

Cerita beberapa peserta AKI 2024 yang berhasil menjalin kerjasama dengan institusi pemerintah lainnya memang sudah terbukti menjadi salah satu manfaat masuk dalam ekosistem pembinaan di Kemenparekraf.

Sesuai Laporan AKI 2023, dari survei ke 120 peserta, 45% diantaranya bekerjasama dengan KemenkopUKM, 28% dengan Kemendag, dan 27,5% dengan KemenBUMN.

Tahapan berikutnya adalah bagi para peserta Bootcamp terpilih akan ikut dalam pameran yang akan berlangsung di masing-masing kota dan kabupaten di akhir bulan Mei hingga Agustus 2024.

Kemudian ditutup dengan tahapan akhir dari rangkaian kegiatan AKI 2024, dengan Malam Puncak yang akan diadakan di Jakarta pada bulan September 2024. Malam Puncak AKI 2024 merupakan rangkaian akhir program.

Pada acara ini, ditampilkan 1 produk terbaik perwakilan dari 12 kota/kabupaten pelaksanaan, sehingga ada 12 produk terbaik yang berpartisipasi di pameran dengan skala Nasional.

Rekomendasi