ERA.id - Hotman Paris menanggapi hebohnya beredarnya video rekaman CCTV kasus Vina Cirebon dibunuh. Menurutnya, rekaman CCTV ini bisa menjadi bukti hukum.
Hotman Paris merupakan kuasa hukum keluarga Vina Cirebon. Sang pengacara nampaknya meragukan keberadaan CCTV di lokasi kejadian yang merupakan daerah pinggiran kota.
"Ada perkembangan terbaru, katanya ditemukan CCTV,” ujar Hotman Paris, dikutip dari akun Instagram @hotmanparisofficial.
Bapak anak tiga ini mengungkapkan betapa pentingnya proses digital forensik untuk bukti rekaman CCTV di TKP Vina Cirebon dan Eky kalau memang benar ada dan sudah ditemukan.
"Tapi secara hukum, CCTV hanya sah sebagai bukti hukum kalau dilakukan digital forensik atas hard disk dari DVR-nya," jelasnya.
Hotman Paris mengatakan apabila isi dalam harddisk CCTV digandakan melalui flash disk, maka flash disk itu harus diperiksa lewat digital forensik.
"Kalau pernah dikloning, flash disk-nya juga harus bisa dilakukan digital forensik. Tanpa itu, dia bukan bukti autentik,” imbuhnya.
Pria berusia 64 tahun ini mengatakan proses digital forensik menjadi bagian penting untuk mengungkap siapa saja subyek yang terekam dalam CCTV.
"Digital forensik ini akan membuktikan siapa yang ada dalam CCTV tersebut dan juga mengenai timing-nya," paparnya.
Hotman Paris meminta pihak yang menemukan bukti rekaman CCTV TKP Vina dan Eky segera menyerahkannya ke penyidik agar dilakukan proses digital forensik. Hotman Paris kembali menegaskan CCTV tidak bisa jadi bukti sah.
"Jadi jangan asal ngomong, jangan asal comber. Substansi hukumnya perlu." bebernya
Sebelumnya, foto-foto yang diduga hasil tangkapan layar CCTV di sekitar Jalan Layang Talun, Kabupaten Cirebon, yakni TKP pembuangan mayat Vina dan Eky 2016 silam viral di media sosial.
Foto-foto CCTV TKP Jalan Layar Talun ini diunggah oleh akun TikTok ANONYMOUS pada Jumat 2 Juni 2024 lalu. Dalam unggahannya anonymous hanya menulis caption berupa sejumlah tagar #YourAnonNews #OpVinaAndEky dan #Anonymousnism.
Serta terdapat keterangan foto SEPT-JAN 2016, yang diduga CCTV tersebut diambil pada September hingga Januari 2016. Foto-foto CCTV itu bernuansa hitam putih dan tampak jelas terekam sekelompok pria tengah mengendarai sepeda motor di sekitar Jalan Layang Talun.
Mereka tampak berboncengan satu dengan yang lainnya. Selain itu, tampak pula aktivitas sejumlah pria dengan motor mereka di sekitar jalan yang diduga kuat merupakan Jalan Layar Talun, TKP pembuangan Vina dan Eky setelah dianiaya oleh Pegi dan kawan-kawannya.