Apa Itu Student Loan Program dan Jenis-jenisnya? Simak di Sini

ERA.id - Bersamaan dengan ketentuan uang kuliah tunggal (UKT) yang tinggi, istilah student loan mulai dibicarakan. Student loan menjadi wacana yang diajukan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang selanjutnya dibahas oleh Kemendikbudristek. Sebenarnya, apa itu student loan program?

Pengertian student loan program

Dikutip dari Cambridge Dictionary, student loan bermakna sebagai perjanjian mahasiswa di perguruan tinggi untuk meminjam uang dari bank dalam rangka membiayai pendidikan. Adapun uang tersebut akan dikembalikan setelah seseorang lulus atau selesai belajar dan mulai bekerja.

Sistem student loan program sendiri sudah dijalankan di beberapa negara maju dunia, antara lain Amerika Serikat, Kanada, Swedia, Inggris, Australia, Jerman, dan Perancis.

Sementara di Indonesia, wacana student loan mengundang pro dan kontra. Alasannya karena dapat menambah beban bagi mahasiswa untuk melunasi utang setelah kelulusan nanti.

Adapun di sisi lain, istilah student loan (pinjaman pendidikan) sendiri masih terdengar asing di kalangan masyarakat. Wacana ini muncul setelah muncul informasi terkait UKT yang semakin tinggi. Sementara pertumbuhan jumlah mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi juga semakin meningkat.

Student loan memang dipercaya dapat menjadi jalan keluar bagi mahasiswa kurang mampu agar tetap dapat meneruskan pendidikan. Namun, student loan juga memberikan risiko meningkatnya jumlah mahasiswa yang berutang secara berlebihan.

Apa saja jenis student loan?

Student loan terbagi menjadi dua jenis sistem pinjaman, antara lain hipotek dan basis pendapatan. Adapun masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut:

• Pinjaman Hipotek

Pinjaman hipotek mempunyai jangka waktu pembayaran yang ditentukan. Pinjaman jenis ini kerap lai membuat tanggungan pembayaran yang signifikan bagi individu dengan pendapatan rendah. Sehingga, peminjam menanggung risiko tidak dapat melunasi pinjaman tersebut.

• Pinjaman dengan Basis Pendapatan

Pinjaman berbasis pendapatan ini memastikan peminjam mempunyai kemampuan untuk membayar pinjaman setelah pendapatannya mencapai nominal tertentu.

Risiko gagal membayar dapat dikurangi karena durasi pembayaran tidak ditetapkan pada awalnya.

Program student loan di Indonesia

Kendati sudah dibahas oleh lintas kementerian, akan tetapi program student loan yang diungkapkan Sri Mulyani masih hanya sekadar wacana. Sri Mulyani mengatakan jika hal tersebut membutuhkan waktu sehingga wacana student loan belum menghasilkan keputusan.

Sri Mulyani menyatakan perlu adanya pengkajian bersama perbankan mengenai skema pinjaman yang tidak menjadikan mahasiswa keberatan, mencegah penyimpangan, dan mengafirmasi kelompok yang tidak mampu.

Namun, wacana ini sudah mengundang reaksi negatif di media sosial. Banyak warganet yang menyatakan kegagalan student loan di Amerika Serikat. Karena pinjaman tersebut, tidak sedikit anak muda yang terjerat hutang jangka panjang.

Jika meninjau data yang ada, krisis utang pendidikan ini tidak bisa disepelekan. Menurut laporan lembaga pemikir di Washington, Bipartisan Policy Center (2021), sejak tahun 2007, utang pendidikan mahasiswa membengkak sebesar 144 persen. Jumlah mereka yang berutang ada sekitar 45 juta orang dengan total pinjaman pendidikan mencapai nilai 1,7 triliun dolar AS.

Dilansir dari BBC Indonesia, SMERU Institute tidak menyarankan model student loan seperti yang dijalankan di Amerika Serikat. Sebab, resistensinya cukup besar karena pinjaman yang diberikan berbasis waktu.

Skema yang cocok untuk diterapkan justru pinjaman berbasis pendapatan. Debitur dapat membayar cicilan saat pendapatannya sudah mencapai jumlah minimal yang ditentukan pemerintah tanpa bunga.

Dengan demikian, debitur tidak akan merasa keberatan ketika membayar cicilan sebab semakin tinggi pendapatan, akan semakin besar pula pembayaran cicilan. Sehingga, semakin hutang pendidikan tersebut akan cepat lunas pula.

Itulah pembahasan terkait apa itu student loan program yang dicanangkan beberapa waktu lalu. Bagaimana menurut Anda?

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…