Respons Isu Bayar UKT Pakai Pinjol, Sri Mulyani Siapkan Skema Student Loan

| 30 Jan 2024 18:00
Respons Isu Bayar UKT Pakai Pinjol, Sri Mulyani Siapkan Skema Student Loan
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat menyampaikan paparan dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Selasa (30/01/2024) (ANTARA/Bayu Saputra)

ERA.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tengah menyiapkan student loan atau bantuan pinjaman biaya pendidikan bunga rendah untuk mahasiswa untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Namun, skema beserta aturan student loan tersebut masih dalam tahap pengkajian.

"Saat ini, terkait dengan adanya mahasiswa yang masih membutuhkan pinjaman kita sekarang sedang membahas dengan Dewan Pengawas LPDP meminta untuk mengembangkan student loan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Selasa (30/1/2024), dikutip dari Antara.

Hal tersebut ia sampaikan sebagai tanggapan terkait isu pinjaman online (pinjol) yang digunakan untuk membayar UKT dan memberatkan para mahasiswa karena bunganya tinggi.

Sri Mulyani merincikan, student loan nantinya akan menyasar para mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi untuk membayar uang kuliah. Sumber dana student loan akan dialokasikan dari dana abadi yang tersedia pada progam LPDP.

Menurut Sri Mulyani, skema tersebut sangat diperlukan lantaran akses pendidikan harus dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Oleh karena itu student loan dirancang agar biaya pendidikan tidak terlalu membebani para mahasiswa.

Namun, ia mewanti-wanti agar student loan tak mengalami gagal bayar seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS) sehingga berujung pada pinjaman yang justru membebani mahasiswa.

“Kami sudah membahas dengan perbankan, LPDP nanti akan merumuskan bagaimana affordability pinjaman itu (student loan). Sehingga tidak memberatkan mahasiswa, tapi tetap mencegah terjadinya moral hazard, dan tetap memberikan afirmasi terutama kepada kelompok yang tidak mampu," ujarnya.

Lebih lanjut, Sri menjelaskan bahwa sejauh ini program LPDP terus mengalami perkembangan, dari yang awalnya Rp1 triliun hingga saat ini hampir mencapai Rp139 triliun. Ditambah dengan penambahan anggaran yang mencapai Rp150 triliun.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa dalam program LPDP banyak jendela yang dibuat, antara lain dana abadi untuk penelitian, perguruan tinggi, pesantren, dan diperluas untuk pendidikan agama lainnya.

"Bahkan untuk kebutuhan yang sangat spesial seperti Menteri Kesehatan ingin memperbanyak jumlah dokter spesialis. Ini selalu kami coba akomodasi," tuturnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menilai program student loan merupakan upaya pemerintah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Untuk itu, pendidikan menjadi sesuatu yang krusial untuk terus melakukan perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.

Rekomendasi