YouTuber Turah Parthayana Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Benarkah?

| 06 Aug 2020 11:48
YouTuber Turah Parthayana Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Benarkah?
YouTuber Turah Parthayana Dituding Lakukan Pelecehan Seksual, Benarkah?

ERA.id - Nama Vlogger dan YouTuber asal Bali, Turah Parthayana menjadi topik trending di Twitter. Saat ini dirinya diterpa isu tak sedap. Seperti yang diketahui, Turah adalah mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia.

Turah juga kerap membagikan video tentang kehidupan di luar negeri hingga cerita soal proses membuat skripsi. Sejak pagi tadi, Kamis (6/8/2020), kata kunci 'Turah' dan 'pelecehan' menjadi trending topik Twitter di Indonesia. Dia diduga melakukan pelecehan seksual kepada seorang teman wanitanya. 

Kasus ini pertama kali diungkap oleh akun Twitter @sandi_sa119. Sandi mengatakan bahwa dia sudah berbicara dengan korban dan memegang bukti-bukti jika Turah melakukan pelecehan seksual. 

Ternyata, korban Turah Parthayana tak hanya satu. Sandi juga menyebut ada oknum yang sengaja menutupi kasus tersebut.

"Teman-teman, Gue udah  bicara dg korban, gue pegang bukti. Kasus tidak hanya satu. Ada oknum yg nutupi. ADA ANCAMAN KE PADA KORBAN. Tunggu utas gue biar lengkap. Gue janji bakal buka semua bukti dan percakapan gue sama Korban. #Turahpelecehanseksual" tulis salah satu kicaunya dalam utas tersebut.

Tak hanya tulisan, Sandi juga memberikan rekaman suara korban terkait kronologi pelecehan seksual yang dilakukan Turah. Korban mengatakan mulanya Turah mengajak korban untuk menonton film horor bersama di kamar temannya, Dani.

"Kronologi 1: Awal si @Turahpartayana, ngajak si korban nonton. Udah mulai grepek2. Note: Korban dan si pelaku itu satu dorm," tulisnya.

Saat Dani tertidur, Turah mulai beraksi dan memaksa korban J untuk memegang bagian tubuh Turah yang bisa menciptakan gairah seksual. Turah juga mencium J secara sepihak.

Korban mengaku mulanya hanya bisa diam karena ketakutan. Kejadian pelecehan seksual itu berlangsung sekitar pukul 2.00 pagi pada 23 November 2019 silam. Pelecahan ini dilakukan di kamar 430 asrama Parus.

Ada pun beberapa rekaman suara yang diduga berasal dari korban. Sandi membeberkan ini berdasarkan bukti yang nyata.

"Mengapa gue buka kasus ini? Karna untk kepentngan keadilan korban dan mencegah korban2 lainnya. Krn krban tidak hanya satu, tpi yg lain takut speak up. masih gue tunggu. Ingat korban bisa saja ortu, adek, kakak dan saudara kita. Unk itu. Tidak ada tempat untk plku plchn seksual!" katanya.

Ia menyebut memiliki percakapan lengkap dengan korban. Sandi telah berbicara dengan orang tua korban hingga koordinasi bersama KBRI.

"Note: 1. Ada percakapan lengkapnya. Nnti bakal gue up load full kalo emang ini dibutuhkan.

2. Gue udah bicara dengan ortu Korban. Mamahnya gak terima

3. Gw lagi koordinasi dengan KBRI akan diproses

4. Ada "OKNUM" PPI/Permira kota Tomsk dan Pusat/Russia yang mencoba tutupi

5. Utas ini akan terus gue update

6. Gue harap ada banyak dukungn untuk korban dan kmi yg membuka kasus ini," katanya.

Sandi juga melampirkan surat pernyataan dari Ketua PPI/Permira Tomsk, Gokma Sahat Tua Sinaga membenarkan jika Turah Parthayana melakukan tindakan pelecehan seksual secara berencana.

Gokma mengatakan jika pihaknya sudah memberikan sanksi kepada Turah Parthayana dan memberikan dukungan moral untuk korban.

Rekomendasi