ERA.id - Rihanna kini disoal setelah menggunakan lagu yang berisi hadis Nabi Muhammad dalam peragaan busana pakaian dalam atau fashion show Savage X Fenty terbarunya. Setelahnya, ia meminta maaf.
Lagu itu berjudul Doom dan diproduseri oleh Coucou Chloe. Atas insiden itu, Rihanna berkata penggunaan lagu tersebut adalah sebuah kecerobohan dan tidak bertanggung jawab.
Hadis adalah teks yang diyakini sebagai kata-kata yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad. Setelah kitab suci Alquran, hadis dianggap sebagai teks relijius yang paling penting bagi umat Islam.
Syair bahasa Arab yang digunakan dalam lagu tersebut merupakan bagian dari sebuah hadis tentang hari kiamat. Potongannya seperti di bawah ini:
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَقْتُلُ الآنَ فِي الْعَامِ الْوَاحِدِ مِنَ الْمُشْرِكِينَ كَذَا وَكَذَا
"Wahai Rasulullah, dalam satu tahun ini kami telah membunuh kaum musyrikin begini dan begini (HR. Ibnu Majah)."
Coucou Chloe juga telah meminta maaf, seraya berkata ia tidak menyadari bahwa lagu tersebut berisi teks Islami.
"Saya ingin meminta maaf yang mendalam atas pelanggaran yang disebabkan oleh sampel vokal yang digunakan dalam lagu saya "DOOM". Lagu itu dibuat menggunakan sampel dari trek Baile Funk yang saya temukan online. Pada saat itu, saya tidak mengetahui bahwa contoh-contoh tersebut menggunakan teks dari sebuah Hadits Islam." tulis Chloe
"Saya bertanggung jawab penuh atas fakta bahwa saya tidak meneliti kata-kata ini dengan benar dan ingin berterima kasih kepada Anda yang telah meluangkan waktu untuk menjelaskan hal ini kepada saya. Kami sedang dalam proses menghapus lagu tersebut dari semua platform streaming," kata Chloe.
I want to deeply apologize for the offence caused by the vocal samples used in my song ‘DOOM'. The song was created using samples from Baile Funk tracks I found online. At the time, I was not aware that these samples used text from an Islamic Hadith. 1/2
— COUCOU CHLOE (@coucou_chloe) October 5, 2020
Asal tahu saja, merek fashion dan kecantikan Rihanna, Fenty, pernah dipuji karena komitmennya terhadap keberagaman.
Namun beberapa penggemar dari kalangan Muslim, akhirnya mempertanyakan lagu itu, mengapa dipakai dalam peragaan pakaian dalam atau lingerie melalui layanan streaming Amazon Prime pada 2 Oktober.
Hodhen Liaden, 26 tahun seorang blogger kecantikan yang merupakan penggemar Rihanna dan Fenty, dilansir dari BBC mengaku, tindakan memasukkan lagu berisi teks hadis dalam pertunjukan adalah kesalahan.
Ia menyebut permintaan maaf Rihanna "menyegarkan", ia juga mengutarakan bahwa merek-merek fesyen besar perlu diisi lebih banyak Muslim di industri yang dapat mengenali hal-hal seperti kesalahan yang dilakukan Rihanna.
LOOK AT HOW @SheaCoulee ATE #SAVAGEXFENTYSHOW pic.twitter.com/62nmZXDOnO
— rye (@mariahniccole) October 2, 2020
"Islam bukan estetika, agama bukan estetika," kata Hodhen kepada BBC Radio 1 Newsbeat.
Hodhen punya banyak produk Fenty, tetapi setelah kejadian ini, ia berubah pikiran. Bahkan, ia kemungkinan takkan menggunakan produk tersebut walau diberi secara gratis untuk dipromosikan secara online.
"Saya rasa saya tidak akan membeli produk atau bahkan mempromosikannya di Instagram saya. Saya punya sekotak produk Fenty yang telah dikirimkan ke saya untuk membuat konten dan saya tidak tahu bagaimana perasaan saya tentang itu."
Arooj Aftab yang juga seorang blogger mode juga ikut tersinggung. Hal itu ia sampaikan pada BBC Asian Network sebelum rilis permintaan maaf dari Rihanna dan Coucou Chloe, ia berkata: "Ketika saya melihat video itu, saya jadi merasa sedikit mual."
"Ini adalah hadis dan dimasukkan ke dalam lagu [yang mengiringi] perempuan menari-nari dalam lingerie.
"Islam sangat tertutup (dalam hal busana) - [ini] berlawanan dengan itu. Saya pikir setiap muslim berhak untuk tersinggung."