Rihanna Dinobatkan Sebagai Musisi Wanita Terkaya di Dunia

| 05 Aug 2021 14:30
Rihanna Dinobatkan Sebagai Musisi Wanita Terkaya di Dunia
Rihanna Musisi Terkaya Di Dunia (Instagram/badgalriri)

ERA.id - Rihanna resmi dinobatkan sebagai musisi wanita terkaya di dunia versi Forbes. Kekayaan yang dimiliki oleh Rihanna ini berasal dari pendapatan merek kosmetiknya, Fenty Beauty.  

Menurut laporan yang dirilis oleh Forbes, Rihanna menempati posisi kedua setelah Oprah Winfrey sebagai wanita terkaya di dunia. Nama Rihanna dikategorikan sebagai wanita penghibur atau musisi terkaya wanita versi Forbes.

Dalam laporan itu diperkirakan kekayaan Rihanna naik menjadi 1,7 miliar dolar (Rp24,3 triliun) berkat usahanya di dunia kecantikan dan mode.

Forbes juga melaporkan setengah dari kekayaan Rihanna yang bernilai 1,4 miliar dolar (Rp20 miliar) berasal dari Fenty Beauty. Hal ini bukan menjadi kejutan mengingat brand kecantikan milik Rihanna tersebut memang sangat populer.  

Fenty Beauty merupakan jajaran merek ternama yang merupakan gabungan dengan LVMH. Produk kecantikan pertamanya tercatat dengan merilis lini alas bedak yang belum pernah ada sebelumnya.

Sedikitnya terdapat 40 warna alas bedak untuk orang-orang dari semua warna kulit. Produk tersebut diperluas dengan menjadi 50 warna alas bedak dan 50 warna concealer pada tahun 2019.

Saat ini Rihanna bersama dengan merek kecantikannya juga turut melebarkan target marketnya dengan membuat produknya bisa digunakan oleh semua gender.

"Saya ingin laki-laki terwakili karena lini perawatan kulit ini netral gender. Saya ingin itu untuk semua orang, jadi Anda tidak membuat pria takut menggunakan perawatan kulit," kata Rihanna, dikutip ET, Kamis (5/8/2021).

Selain memperoleh kekayaan dari merek kecantikannya, Rihanna juga memperoleh kekayaan dari sahamnya di perusahaan pakaian dalam, Savage x Fenty. Diperkirakan nilai saham itu mencapai 270 juta dolar atau sekitar Rp3,8 triliun.

Dengan pendapatan tersebut, tak heran bila lini bisnis milik Rihanna bisa menjadi pemimpin pasar pakaian dalam global di tahun 2025.

Rekomendasi