Tampil Beda Hari Ini, Sri Mulyani Pakai Kerudung Saat Bahas Ekonomi Syariah

| 15 Jul 2021 12:39
Tampil Beda Hari Ini, Sri Mulyani Pakai Kerudung Saat Bahas Ekonomi Syariah
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berkerudung sewaktu membahas ekonomi syariah secara daring dalam Konferensi Internasional Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

ERA.id - Ada yang beda dari Menteri Keuangan Sri Mulyani saat membahas ekonomi syariah secara daring dalam Konferensi Internasional Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Jakarta, Kamis (15/7/2021).

Sri Mulyani saat itu memakai kerudung berwarna abu-abu sesuai foto yang beredar. Sri tampak anggun saat itu. Sri juga memakai baju berwarna pink dengan motif lukis.

Tak cuma itu saja kok, Sri Mulyani juga mengenakan hijab saat mengunjungi Banda Aceh pada 2017. Untuk menghormati Aceh sebagai provinsi yang menerapkan syariah Islam, Sri Mulyani mengenakan jilbab. 

Waktu di sana, Sri muncul dengan baju batik lengan panjang dan kerudung pashmina warna koral. Fotonya itu bisa ditemukan di Instagram Bea dan Cukai RI.

Lalu bagaimana tanggapan netizen? Banyak yang menyambut positif soal penampilan salah satu perempuan berpengaruh di dunia ini. Bagaimana dengan kamu?

Soal pasar saham 

Untuk diketahui, Sri Mulyani sendiri, hari ini, menyatakan kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp3.372,2 triliun per Juni 2021, yang merupakan 47,32 persen dari total kapitalisasi indeks harga saham Indonesia.

"Sektor pasar modal syariah adalah bagian yang penting dari keuangan syariah dan juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik saat ini," ujarnya.

Meski demikian, ia berpendapat, kapitalisasi aset sukuk korporasi dan reksa dana syariah masih tergolong rendah, sehingga perusahaan diharapkan bisa lebih gencar mendiversifikasikan sumber pendanaan investasi melalui sukuk korporasi dengan fitur yang inovatif, untuk menarik minat investor domestik maupun asing.

Saat ini, posisi outstanding sukuk korporasi tercatat hanya senilai Rp32,54 triliun dengan market share 7,44 persen pada Juni 2021, demikian pula dengan reksa dana syariah yang nilainya hanya Rp39,75 triliun dengan market share 7,28 persen.

Dengan basis yang masih kecil tersebut, Sri berharap perkembangan kapitalisasi kedua aset itu bisa terus berlanjut, melalui pengembangan pasar modal syariah, dengan meningkatkan kedalaman dan likuiditas sektor keuangan syariah.

Dalam konteks ini, pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI) terus bekerja sama dan berkomitmen mengembangkan pasar keuangan syariah dan mengupayakan akselerasi kebijakan serta regulasi dalam menciptakan instrumen agar pasar modal syariah dapat tumbuh stabil dan berkelanjutan

"Tentu ini artinya bisa memberikan ruang berinvestasi yang makin luas bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Sri Mulyani menegaskan komitmen pemerintah dalam pengembangan pasar modal syariah sangat kuat, maka dari itu penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara menjadi salah satu manifestasinya.

Rekomendasi