ERA.id - Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 2 Desember 2021 mendatang. Film ini mengangkat cerita tentang isu toxic masculinity yang sudah ada sejak dahulu dan kisah cinta tragis dari karakter utamanya.
Adapun sinopsis film ini bercerita tentang Ajo Kawir (Marthino Lio), seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong dengan rahasianya yaitu dirinya impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung wanita bernama Iteung (Ladya Cheryl), Ajo babak belur hingga akhirnya ia jatuh cinta. Dari situ kehidupan Ajo dipenuhi konflik akan cinta, kekurangan dirinya, dan dendam yang tersimpan lama.
Dengan karakter utama pria mengidap impoten, sang sutradara, Edwin seolah memberi pernyataan mengenai toxic masculinity, yang memaksa seorang lelaki harus perkasa dan terlihat kuat. Ia merasa saat ini masyarakat Indonesia masih belum terlalu terbuka akan hal tersebut.
"Kejantanan adalah tolak ukur kelelakian. Budaya toxic masculinity memaksa lelaki untuk tidak terlihat lemah dan masih sangat terpampang di Indonesia saat ini, di masyarakat yang harusnya kini lebih terbuka pikirannya dan demokratis ditimbang di era 80an/90an," ujar Edwin saat konferensi pers film tersebut di XXI Epicentrum, pada Rabu (17/11/2021).
Menurut Edwin budaya toxic masculinity merupakan bentuk kekerasan yang tak seharusnya dinormalkan. Ia menyatakan bahwa budaya itu membawa ketakutan bagi kaum pria.
"Saya melihat Indonesia berusaha keras mencoba untuk mengatasi rasa takutnya akan impotensi. Ketakutan yang membawa kita kembali ke budaya kekerasan yang dinormalisasi," lanjutnya.
Berlatar waktu di akhir tahun 80an dan awal 90an, film ini berusaha menghadirkan estetika sinema dari era tersebut melalui banyak cara, salah satunya penggunaan seluloid. Tak hanya itu, Edwin juga menyatakan adegan dalam film dipengaruhi dengan tayangan saluran TV pada zaman itu.
"Referensi saya tentang gambar sangat dipengaruhi oleh imaji-imaji yang terekam dalam berbagai acara TVRI seperti Flora dan Fauna, Sesame Street, hingga Si Unyil yang kebanyakan menggunakan medium pita seluloid 16mm," jelasnya.
Sebelum tayang di Indonesia, film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini sudah ditayangkan dan berlaga di berbagai festival film bergengsi dunia. Film ini berhasil menjadi pemenang hadiah utama Golden Leopard di Locarno Film Festival.
Sebagai informasi, film ini mendapat klasifikasi penonton 17+ oleh Lembaga Sensor Film. Meski demikian, rumah produksi film ini, yakni Palari Films mengimbau film ini dikhususkan untuk penonton usia 18 tahun ke atas.