Muncul 2 Kasus Omicron, China Gerak Cepat Tes 14 Juta Warga

| 10 Jan 2022 11:32
Muncul 2 Kasus Omicron, China Gerak Cepat Tes 14 Juta Warga
Temuan omicron di china (Dok: Era.id)

ERA.id - Kasus varian baru Omicron terdeteksi di Tianjin, China. Sebanyak 14 juta warga langsung menjalankan tes dalam waktu 48 jam usai temuan dua kasus Omicron.

Pemerintah China menyarankan para warga untuk tetap tinggal di rumah sampai pengujian dilakukan. Mereka diharuskan kembali dengan hasil negatif untuk mendapatkan izin kesehatan yang diperlukan untuk menggunakan transportasi umum.

Sebanyak lebih dari 20 kasus Covid-19 telah ditemukan, dua diantaranya merupakan varian Omicron yang dikenal sangat menular. Lonjakan kasus ini terjadi tepat empat minggu sebelum Olimpiade Musim Dingin dibuka di Beijing.

Padahal pemerintah China telah meningkatkan upaya strategi tanpa toleransi yang ketat menjelang Olimpiade, yang dibuka 4 Februari 2022.

Ibu kota China ini sendiri terletak 115 kilometer barat laut Tianjin dan banyak orang secara teratur melakukan perjalanan bolak-balik dengan mobil atau kendaraan umum. Bahkan banyak warga yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api berkecepatan tinggi yang hanya memakan waktu kurang dari satu jam.

Menurut laporan ABC News, dua kasus pertama yang dikonfirmasi di Tianjin adalah seorang gadis berusia 10 tahun dan seorang wanita berusia 29 tahun yang bekerja di pusat sepulang sekolah. Keduanya terinfeksi varian Omicron.

Kemudian dalam pengujian berikutnya dari kontak terdekat, 18 lainnya dinyatakan positif dan 767 dinyatakan negatif pada Sabtu (8/1/2022). Mereka yang terinfeksi termasuk 15 siswa berusia 8 hingga 13 tahun, anggota staf pusat di sekolah, dan empat orang tua.

Pengujian di seluruh kota dilaporkan akan selesai selama dua hari. Tianjin juga menutup beberapa stasiun kereta bawah tanah di dua jalur untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Sebelumnya China juga telah melaporkan kasus Omicron, yang sebagian besar di antaranya berasal dari kedatangan luar negeri. Warga yang terdeteksi langsung menjalani isolasi sesuai dengan peraturan pemerintah.

Dalam satu kasus pada pertengahan Desember, infeksi tidak terdeteksi sampai setelah orang tersebut menyelesaikan dua minggu karantina, dan menyebar ke beberapa kontak dekat di kota selatan Guangzhou.

Rekomendasi