Temukan Satu Kasus Omicron, Beijing Kunci Gedung Kantor yang Masih Diisi Pekerja

| 18 Jan 2022 12:53
Temukan Satu Kasus Omicron, Beijing Kunci Gedung Kantor yang Masih Diisi Pekerja
Kasus omicron pertama di beijing (Dok: Era.id)

ERA.id - Sebuah gedung perkantoran di ibu kota China, Beijing dikunci usai pemerintah menemukan satu kasus Omicron, Minggu (16/1/2022). Penguncian itu dilakukan tanpa ada peringatan sebelumnya.

Keputusan untuk mengunci kantor datang setelah seorang karyawan dinyatakan positif Omicron pada Sabtu (15/1/2022), yang juga menjadi kasus pertama yang tercatat di kota dari varian yang sangat menular.

Pekerja pengendalian Covid di China mengirimkan bantal dan tempat tidur ke gedung, sementara penjaga keamanan terus mengawasi pintu masuk.

Menurut data pengawasan yang diterima oleh para pejabat setempat, wanita yang terdeteksi Omicron tidak melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi. Dia juga tidak pernah meninggalkan Beijing dalam 14 hari terakhir.

Temuan ini pun langsung menimbulkan kekhawatiran bahwa varian Omicron kemungkinan besar telah menyebar di masyarakat. Pemerintah pun langsung bergerak cepat dengan melakukan penguncian dan menerapkan pelacakan.

Banyak sekolah di kota yang akhirnya pindah pembelajaran menjadi online. Kawasan wisata dan kuil di kota juga telah ditutup. Seluruh area di sekitar wanita itu juga ditutup dan tidak ada yang diizinkan untuk masuk atau meninggalkan area tersebut.

Meski mengalami penguncian ketat, penduduk di dalam masih diizinkan menghirup udara segar, berbeda dengan penguncian yang lebih ketat di bagian lain negara yang membatasi orang di apartemen mereka. Tetapi mereka tidak dapat meninggalkan batas komunitas.

Begitu juga dengan tempat kerja wanita itu yang ditutup secara paksa. Sebuah tenda besar didirikan di luar untuk melakukan dan memproses tes Covid untuk semua orang di dalam sampai gedung dinyatakan aman untuk dibuka kembali.

Selama seminggu terakhir, para pejabat di Beijing sangat waspada ketika wabah Omicron menyebar di Tianjin, sebuah kota pelabuhan utama yang berjarak 30 menit dengan kereta api berkecepatan tinggi. Cluster Omicron tersebut dengan cepat menyebar ke dua kota lain yang berjarak ratusan mil.

Kasus Omicron pertama di Beijing ini menjadi hal paling buruk yang terjadi. Sebab dalam beberapa waktu terakhir pemerintah sedang mempersiapkan kehadiran ribuan atlet untuk Olimpiade Beijing.

Panitia penyelenggara Olimpiade mengumumkan bahwa sangat sedikit orang yang diizinkan untuk menonton pertandingan. Bahkan kriteria penonton akan menjadi lebih ketat daripada yang diberlakukan selama Olimpiade Musim Panas tahun lalu di Tokyo.

Dalam pernyataannya, panitia penyelenggara mengatakan tindakannya dimaksudkan untuk "menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk penyelenggaraan Olimpiade."

"Mengingat pekerjaan yang sulit dan rumit untuk mengendalikan epidemi, dan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan mereka yang terlibat dengan Olimpiade, rencana awal untuk menawarkan tiket kepada masyarakat umum telah diubah terhadap penonton dari kelompok-kelompok tertentu," kata pihak panitia, dikutip CNN, Selasa (18/1/2022).

Hingga Senin, kota tersebut belum mendeteksi kasus lain dari varian Omicron.

Olimpiade, yang akan diadakan di ibukota China dan provinsi tetangga Hebei, akan berlangsung dalam "putaran tertutup" yang akan membuat atlet dan personel Olimpiade lainnya terpisah dari masyarakat umum China. Sebagian besar peserta akan tiba dengan pesawat sewaan khusus.

Kami juga pernah menulis soal Omicron Menggila, Luhut Minta Kantor Terapkan WFH Jilid 2. Kamu bisa baca di sini.

Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!

Rekomendasi