ERA.id - Aktris Dakota Johnson menanggapi sebuah klip masa lalunya dengan Johnny Depp yang kembali viral selama persidangan melawan Amber Heard. Johnson mengaku bingung namanya dikatikan dengan masalah yang menimpa Depp dan Heard.
Bersama dengan Vanity Fair, bintang Fifty Shades of Gray itu akhirnya buka suara terkait keterlibatannya dengan kasus hukum Johnny Depp dan Amber Heard. Johnson secara terang-terangan mengaku tidak mengingat momen dirinya bersama Depp di tahun 2015 yang ramai diperbincangkan.
"Saya seperti, 'Demi Tuhan, mengapa? Mengapa saya terlibat dalam hal ini?' Saya tidak ingat sama sekali, tapi tolong, keluarkan saya dari ini. Jangan biarkan ini berlanjut," kata Dakota Johnson, dikutip Vanity Fair, Kamis (30/6/2022).
Diketahui penggemar Johnny Depp mengaitkan nama Dakota Johnson selama persidangan pencemaran nama baik Depp beberapa waktu lalu. Dalam klip yang viral itu, mereka nampak datang bersama di Festival Film Venesia 2015 untuk mempromosikan film mereka, Black Mass.
Dari video itu, Depp nampak berselisih dengan Johnson di atas panggung sambil menunjukkan jarinya yang terluka. Ujung jari Depp terlihat putus, dan dia bersaksi selama persidangan bahwa hal itu disebabkan oleh Heard selama pertengkaran di Australia tahun 2015.
Pemeran Kapten Jack Sparrow itu mengklaim istrinya saat itu melemparkan botol vodka ke arahnya dan pecah di tangannya. Namun tuduhan itu dibantah oleh Heard. Heard justru menyerang balik Depp dengan mengatakan ia mengalami kekerasan seksual dengan botol minuman.
"Biasakah Anda bayangkan, oh Tuhan, jika saya dipanggil ke kursi saksi? Saya tidak percaya bahwa orang-orang menonton (persidangan) seperti itu adalah pertunjukkan. Ini seperti drama ruang sidang dan hati saya hancur. Ini sangat, sangat, sangat gila. Manusia sangat aneh. Internet adalah tempat yang liar dan liar," tegasnya.
Kekasih Chris Martin itu kemudian menanggapi persoalan 'cancle culture' yang kerap kali terjadi di industri hiburan. Di mana hal ini sempat menimpa Depp sejak namanya dituduh menjadi pemukul istri sebelum akhirnya memenangkan persidangan.
Menurut Johnson, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Tetapi konsep cancle culture yang terjadi sangat memilukan bagi dirinya. Ia bahkan berpikir sebaiknya hal itu tidak terjadi dan menimpa siapa pun.
"Tidak ada orang yang tidak akan membuat kesalahan dalam hidup mereka. Inti dari hidup adalah mencari tahu. Menyakiti orang lain, menyakiti orang lain tidak apa-apa. Ada konsekuensi untuk tindakan itu," katanya.
"Tetapi konsep Twitterverse yang memutuskan jika seseorang tiba-tiba tidak ada lagi adalah mengerikan, memilukan, dan salah. Saya pikir itu akan berlalu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Dakota Johnson percaya bahwa setiap orang di dunia ingin menjadi lebih baik terlepas dari kesalahan di masa lalu.
"Saya percaya bahwa orang ingin hidup di dunia yang lebih baik, pada akhirnya. Juga, Twitter membuat seperti, apa, 12 persen dari dunia? Maksud saya, beberapa dari orang-orang ini bahkan tidak bisa mengeja," tutupnya.