ERA.id - Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi masalah pelik bagi masyarakat Indonesia. Sebagian besar sampah yang dihasilkan dari rumah tangga bermuara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Padahal, kapasitas TPA sampah, terutama kota besar semakin penuh.
Banyaknya sampah dimana-mana, sebaiknya kita mengelola sampah dengan konsep 3R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle. Ketua KSM Sahabat Lingkungan, Hendro Wibowo kini tengah gencar melakukan 3R di sekitar pemukiman warga di Desa Sukaluyu, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Agar 3R berjalan efektif, tim menggunakan teknologi pemanfaatan.
"Skema menggunakan 3R dan mendapatkan support banyak dari perusahaan-perusahaan asosiasi. Permasalahan sampah jadi teknologi dan pemanfaatan, kami juga menggunakan teknologi pemanfaatan dan kerjasama multipihak untuk memilah sampah di Indonesia," ujar Hendro Wibowo dalam acara virtual "Peresmian Program TPS3R Beraya Runtah & Penandatanganan Nota Kesepakatan 10 TPS3R Karawang, Jawa Barat" pada Senin (12/4/2021).
Menjadi masalah besar, jenis sampah yang paling banyak ditemukan di TPA ada dua, yakni botol minuman dan sachet.
"Paling banyak dua, botol minuman paling dominan bermasalah produk sachetr. Ini sampah paling mudah ditemukan. Ditahun 2017 sudah dilakukan penelitian, paling banyak adalah sachet," papar Hendro Wibowo.
Head of Sustainabilty Nestle Indonesia, Prawitya Soemadijo bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang bertujuan agar masyarakat ikut partisipasi untuk ikut serta mendaur ulang sampah.
"Kerjasama Nestle ini, sampah ke level masyarakat. Tidak hanya pihak satu saja, jadi ini juga bentuk kerjasama dengan masyarakat. Kita punya peran masing-masing dan punya tanggung jawab seperti apa yg diproduksi," tutur Prawitya Soemadijo.