Mengenal Diet Keto yang Berisiko dan Panduan Menjalaninya

| 24 Jul 2018 19:40
Mengenal Diet Keto yang Berisiko dan Panduan Menjalaninya
Ilustrasi (Foto: Yudhistira/era.id)
Jakarta, era.id - Winda Utami baru saja mengakhiri sesi konsultasi dengan seorang pasien, anak laki-laki berusia 13 tahun dengan berat badan mencapai 57 kilogram, ketika Nadya datang ke kliniknya di daerah Pakubuwono, Jakarta Selatan, membawa sejumlah keluhan.

Nadya mengeluhkan sejumlah gangguan kesehatan, mulai dari lapar yang enggak wajar, lemas, mual, penurunan konsentrasi, hingga kesulitan tidur dan gelisah. Kepada Winda, Nadya mengaku baru saja memulai program diet keto. Satu minggu sudah. Dan sejak itu, semua keluhan tersebut bermunculan.

Winda yang telah empat tahun menjalani praktik sebagai ahli gizi pun langsung menyimpulkan gangguan yang dialami Nadya: keto-flu. Menurut Winda, seluruh gejala itu muncul sebagai reaksi tubuh Nadya menyesuaikan diri dengan pola diet yang ia jalani selama satu minggu belakangan itu.

Keto-flu memang kerap kali muncul ketika seseorang memulai diet keto. Gejala keto-flu memang lumayan menggoyang iman seseorang untuk meneruskan diet keto-flu ini. Tapi, biasanya, gejala-gejala itu akan berkurang seiring penyesuaian tubuh dengan pola diet yang dijalani.

Diet keto memang bukan diet biasa. Jika kebanyakan metode diet menerapkan pola makan anti-lemak, diet keto justru menuntut orang untuk mengonsumsi banyak lemak. Sebagai gantinya, diet keto menekan asupan karbohidrat dalam jumlah yang cenderung amat rendah.

Metode diet keto memang tengah populer dalam beberapa tahun belakangan. Konon, diet keto bisa menurunkan berat badan lebih cepat ketimbang metode diet lain. Tapi, diet keto nyatanya adalah diet yang lumayan berisiko. Salah-salah, diet keto malah bisa membahayakan kesehatan.

Diet keto ini sejatinya mirip dengan diet atkins, metode diet rendah karbohidrat lain. Dalam diet keto, pelaku diet dituntut meningkatkan konsumsi lemak dengan jumlah asupan protein sedang. Tujuannya, supaya tubuh dapat sesegera mungkin mencapai kondisi ketosis.

Ketosis adalah kondisi di mana tubuh dapat lebih efektif membakar lemak dan menjadikannya sebagai sumber energi utama serta mengubah lemak menjadi keton pada hati yang nantinya dijadikan sumber energi untuk otak. Meski terdengar sangat oke, sejatinya kondisi ketosis adalah kondisi yang sangat rentan.

Sebab, ketosis adalah kondisi aman dari ketoasidosis, yakni komplikasi akut yang disebabkan tingginya kadar glukosa pada darah. Ketoasidosis biasanya terjadi pada penderita diabetes melitus. Ketika kondisi kesehatan seseorang sampai tahap ketoasidosis, saat itu juga nyawanya terancam. Jadi, diet keto memang perlu perhitungan super ketat.

Kontroversi

Fakta bahwa diet keto begitu berisiko akhirnya menjadikan metode ini sebagai hal kontroversial. Selain karena risikonya, nyatanya efektivitas --menurunkan berat badan-- dari diet keto sendiri masih diteliti hingga saat ini.

Artinya, kabar bahwa diet keto mampu menurunkan berat badan dengan cepat belumlah sahih. Di sisi lain, sejumlah ahli menyebut diet keto aman, terutama untuk para penderita obesitas. Syaratnya, tentu saja diet harus dilakukan di bawah pantauan ketat dokter, apalagi buat kamu yang menjadikan pengin cepat kurus sebagai alasan menjalani diet ini.

Sejatinya, diet keto adalah diet yang direkomendasikan bagi penderita diabetes tipe 2. Itu pun enggak sembarangan. Dalam program diet ketonya, penderita diabetes hanya boleh mengonsumsi lemak sehat, seperti ikan salmon, alpukat, atau kacang-kacangan. Guna memastikan kadar gulanya aman, para penderita diabetes itu pun wajib memeriksa kadar gula darahnya setiap hari. Iya, Senin sampai Minggu, tujuh hari dalam satu pekan.

Sebelum digunakan sebagai metode diet penderita diabetes yang kemudian juga dimanfaatkan orang-orang yang pengin kurus, sejatinya diet keto adalah metode untuk mengatasi penyakit epilepsi. Diet keto cukup manjur untuk mengurangi frekuensi kejang pada anak-anak penderita epilepsi.

Panduan diet keto

Meski berisiko, faktanya diet keto tetap memiliki manfaat untuk mengurangi penderitaan penyakit diabetes dan epilepsi. Dan buat yang masih sehat walafiat, diet keto juga punya manfaat, kok. Bukan untuk menurunkan berat badan dengan efektif barangkali. Tapi, diet keto nyatanya mampu mengurangi risiko serangan jantung dan gangguan sistem saraf.

Nah, kalau kamu tertarik buat menjalani diet keto, kamu harus memerhatikan betul asupan zat-zat yang masuk ke dalam tubuhmu. Untuk menjalani diet keto yang benar alias memenuhi standar ketogenik, kamu harus memberi tubuhmu asupan 75 persen konsumsi lemak, 20 persen konsumsi protein, dan 5 persen konsumsi karbohidrat. Jangan terbalik, tuh.

Selain asupan, yang perlu kamu ingat dari metode ini adalah periode program diet. Diet keto hanya boleh dilakukan dalam periode pendek, sekitar dua hingga tiga minggu atau 6-12 bulan sebagai batas maksimal. Dalam periode itu, ada beberapa jenis makanan yang boleh dan enggak boleh kamu konsumsi.

A. Dianjurkan

1. Telur

2. Daging

3. Krim, mentega, keju

4. Sayur hijau

5. Ikan tuna, salmon, makarel

6. Kacang dan biji-bijian

7. Alpukat

8. Minyak zaitun

9. Garam dan rempah alami

B. Dilarang

1. Nasi

2. Pasta

3. Sereal dan produk gandum

4. Umbi-umbian

5. Es krim, kue, soda, permen

6. Alkohol

Jadi, eneng sudah siap kurus? Enggak perlu diet kali, ya. Lari pagi ke Senayan aja bareng abang.

Rekomendasi