Tim Editor
Dikutip dari Daily Star, DS Doll akan segera meluncurkan boneka robot dengan wajah maupun wujud seseorang yang didambakan. Agak terdengar aneh memang, tapi itulah yang terjadi kalau jomblo makin banyak.
Yak, Manajer Marketing DS Doll Robotics, Sam mengatakan bahwa perusahaannya sedang mengadopsi teknologi 3D Printing dalam mencetak bentuk tubuh dari boneka robot.
"DS Doll menggunakan cetakan 3D untuk membuat banyak bagian dari prototipe robot boneka ini. Dengan menggunakan teknologi ini dapat meningkatkan kecepatan dan waktu pemrosesan serta perbaikan pada robot ini," jelas Sam seperti dikutip era.id, Kamis (26/7/2018).
https://t.co/Zll4sUAS0h “Love my new hair cut, jacket is so cool too” Yolanda head Robotics @sasha_de_sade pic.twitter.com/pnR78uVDkd
— DS Doll Robotics (@RoboticsDs) July 16, 2018
Sam mengklaim, dengan teknologi 3D print ini, DS Doll mampu menciptakan replika manusia dalam bentuk robot. Terlebih dengan wujud maupun bentuk yang telah dipindai sebelumnya pada piranti perangkat lunak.
"Printer 3D bekerja dengan cara mengembangkan bentuk dari bagian-bagian tertentu dalam perangkat lunak komputer yang kemudian ditransfer ke mesin pencetak. Mesin juga terhubung ke pemindai 3D yang dapat digunakan untuk memindai tubuh orang secara keseluruhan baik pada bagian prototipe untuk replikanya," papar Sam.
Supaya kalian tahu, teknologi 3D printing merupakan teknologi yang tengah booming saat ini. Di mana mesin dan komputer berteknologi tinggi akan memproses bahan mentah menjadi objek benda 3 dimensi.
Nah sebelum ini, DS Doll akan segera menghadirkan boneka robot dalam wujud yang mirip dengan karakter superhero, aktris Hollywood maupun wujud lain sesuai dengan permintaan pembelinya.
Eits tunggu dulu jangan terlalu berimajinasi yang enggak-enggak dulu. Sekalipun DS Doll bisa menciptakan wujud boneka sesuai keinginan kita atau bahkan mirip dengan artis favorit kita.
Pembuatan harus sesuai dengan izin orang yang akan dicetak loh. Sebab DS Doll tidak akan mencetak atau menjual robot yang menyerupai selebriti secara bebas karena hal tersebut merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia.
