Menurut pesan singkat yang dikirimkan oleh Nial, bassis band Bunga yang merupakan sahabat Aray, pria yang sempat identik dengan rambut gimbalnya ini menderita sakit infeksi paru-paru.
"Iya (betul Aray meninggal dunia). Jam setengah satu semalam. Infeksi paru-paru katanya," tulis Nial kepada Era.id.
"Alhamdulillah, (keluarga di) Bandung udah berhasil dikontak (oleh) Aji dan Iwanouz, sementara temen-temen di Bali udah siapin ambulans dan rumah duka untuk disemayamin sampai salat Jumat termasuk siapin makam, sambil nunggu hasil rembukan keluarga Bandung," sambung Nial.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Nial Bunga (@nialbunga) pada
Kami lalu mencoba menghubungi Didit Saad, tandem Aray di band Plastik dan Daddy and the Hot Tea, tapi gitaris nyentrik ini baru membalas sekitar 1,5 jam kemudian lantaran sedang dalam perjalanan menuju Bali.
"Sori baru nyampe Bali gue. Kemaren pagi Aray pingsan dan dibawa ke ICU, siangnya (dilakukan) CT scan ada infeksi di paru-paru dan sudah agak menyebar, malamnya beliau wafat, rencana dimakamin di TPU Muslim Kepaon, Kuta ba’da ashar," tulisnya kepada kami.
Aray mengguratkan karier musikalnya pada era 1990-an ketika ia membentuk band rock psikedelik Plastik bersama Didit Saad, Ipang Lazuardi, Iman, dan Alex. Ketika Plastik bubar, ia membentuk grup musik reggae, Steven & Coconut Treez yang kondang dengan hits Welcome to My Paradise.
Setelah grup ini vakum, Aray membentuk Ray D'Sky, grup musik yang mengusung musik folk dengan perpaduan elemen-elemen blues yang disilangkan dengan lirik yang banyak berkisah tentang lingkungan hidup.
Aray lantas melakukan reuni dengan Didit dan Ipang lewat band rock Daddy and the Hot Tea dan merilis album Bigdeal. Ia melanjutkan karier bermusiknya sebagai solois dengan melahirkan dua album, On The Move (2014) dan Lagu Perjalanan (2018).
Selasa, 25 September 2018, Aray menggelar sebuah showcase bertajuk "Everyday Folk Special, Father and Son" di The Orchard Bar and Resto, Bali. Dalam event ini, Aray tampil bersama anak laki-lakinya Dylan Kaha Daulay.
Tiga hari kemudian, Aray mengembuskan napas terakhirnya setelah sebelumnya mengunggah foto Dylan di akun Instagram-nya dengan caption: "Senjaku ♥ Litle man inframe : Dylan Kaha Daulay."
Selamat jalan Aray. Nama dan karya-karyamu akan selalu diingat.
Lihat postingan ini di Instagram
Senjaku ♥ Litle man inframe : Dylan Kaha Daulay
Sebuah kiriman dibagikan oleh Aray Daulay (@araydaulay) pada
Baca Juga : Ari Malibu yang Dicintai Kini Telah Pergi
Tags : album musikRekomendasi
Lounge08 Apr 2020 21:04Selamat Jalan Musisi Spesialis Lagu Cinta
Lounge08 Apr 2020 20:25Rest In Peace Glenn Fredly
Lounge16 Jul 2019 14:09Transformasi Marcello Tahitoe dalam Musik dan Penampilan
Popular
Apple Ajukan Proposal Baru ke Indonesia, Naikkan Nilai Investasi Jadi Rp1,5 Triliun
22 Nov 2024 08:301 2 3Bolsonaro cs Didakwa Mau Kudeta Presiden Brasil Lula Usai Pilpres 2022
22 Nov 2024 09:504 5