Selamat Jalan Musisi 'Sejuta' Genre Aray Daulay

| 28 Sep 2018 07:53
Selamat Jalan Musisi 'Sejuta' Genre Aray Daulay
Aray Daulay (Foto: Tebby Wibowo)
Jakarta, era - Dunia musik Indonesia kembali berduka. Aray Daulay, salah satu musisi terbaik Tanah Air meninggal dunia di Bali dini hari tadi sekitar pukul 12.30  WITA.

Menurut pesan singkat yang dikirimkan oleh Nial, bassis band Bunga yang merupakan sahabat Aray, pria yang sempat identik dengan rambut gimbalnya ini menderita sakit infeksi paru-paru.

"Iya (betul Aray meninggal dunia). Jam setengah satu semalam. Infeksi paru-paru katanya," tulis Nial kepada Era.id.

"Alhamdulillah, (keluarga di) Bandung udah berhasil dikontak (oleh) Aji dan Iwanouz, sementara temen-temen di Bali udah siapin ambulans dan rumah duka untuk disemayamin sampai salat Jumat termasuk siapin makam, sambil nunggu hasil rembukan keluarga Bandung," sambung Nial. 

 

Kami lalu mencoba menghubungi Didit Saad, tandem Aray di band Plastik dan Daddy and the Hot Tea, tapi gitaris nyentrik ini baru membalas sekitar 1,5 jam kemudian lantaran sedang dalam perjalanan menuju Bali.

"Sori baru nyampe Bali gue. Kemaren pagi Aray pingsan dan dibawa ke ICU, siangnya (dilakukan) CT scan ada infeksi di paru-paru dan sudah agak menyebar, malamnya beliau wafat, rencana dimakamin di TPU Muslim Kepaon, Kuta ba’da ashar," tulisnya kepada kami.

Aray mengguratkan karier musikalnya pada era 1990-an ketika ia membentuk band rock psikedelik Plastik bersama Didit Saad, Ipang Lazuardi, Iman, dan Alex. Ketika Plastik bubar, ia membentuk grup musik reggae, Steven & Coconut Treez yang kondang dengan hits Welcome to My Paradise.

Setelah grup ini vakum, Aray membentuk Ray D'Sky, grup musik yang mengusung musik folk dengan perpaduan elemen-elemen blues yang disilangkan dengan lirik yang banyak berkisah tentang lingkungan hidup. 

Aray lantas melakukan reuni dengan Didit dan Ipang lewat band rock Daddy and the Hot Tea dan merilis album Bigdeal. Ia melanjutkan karier bermusiknya sebagai solois dengan melahirkan dua album, On The Move (2014) dan Lagu Perjalanan (2018).

Selasa, 25 September 2018, Aray menggelar sebuah showcase bertajuk "Everyday Folk Special, Father and Son" di The Orchard Bar and Resto, Bali. Dalam event ini, Aray tampil bersama anak laki-lakinya Dylan Kaha Daulay. 

Tiga hari kemudian, Aray mengembuskan napas terakhirnya setelah sebelumnya mengunggah foto Dylan di akun Instagram-nya dengan caption: "Senjaku ♥ Litle man inframe : Dylan Kaha Daulay."

Selamat jalan Aray. Nama dan karya-karyamu akan selalu diingat.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senjaku ♥ Litle man inframe : Dylan Kaha Daulay

Sebuah kiriman dibagikan oleh Aray Daulay (@araydaulay) pada

Baca Juga : Ari Malibu yang Dicintai Kini Telah Pergi

Tags : album musik
Rekomendasi