Dalam penelitian itu, para peneliti mengamati sekitar 4.500 anak berusia 8 hingga 11 tahun. Mereka dibandingkan waktu tidur, aktivitas fisik, dan waktu di depan layar.
Menurut pedoman itu, anak-anak dalam kelompok usia tersebut tidak diperkenankan menghabiskan lebih dari dua jam waktu di depan layar, memeroleh waktu tidur antara 9 hingga 11 jam, dan setidaknya melakukan aktivitas fisik selama satu jam per hari.
Para peneliti menemukan bahwa dari 4.500 anak, hanya 5 persen yang memenuhi standar pedoman yang disarankan. Penelitian ini menyatakan 51 persen anak-anak yang mendapatkan waktu tidur yang direkomendasikan, 37 persen anak sesuai dengan rekomendasi waktu di depan layar, dan 18 persen yang memenuhi persyaratan aktivitas fisik.
Penulis utama riset Jeremy Walsh memberitahukan, hal tersebut memungkinkan para peneliti melihat dampak kolektif dari tidur, waktu di depan layar, dan aktivitas fisik anak.
"Kita tahu bahwa perilaku aktivitas fisik, tidur, dan waktu di depan layar itu secara independen berdampak pada kesehatan kognitif anak. Namun, perilaku-perilaku tersebut tidak pernah dipertimbangkan dalam kombinasi," ujarnya dilansir Time, Sabtu (29/9).
Walsh melanjutkan, "Kami benar-benar memiliki kesempatan di sini untuk melihat bagaimana memenuhi masing-masing pedoman dan memenuhi semua pedoman yang berhubungan dengan kognitif dalam sampel besar dari anak-anak Amerika."