Minum Alkohol Empat Kali Seminggu Berisiko Kematian

| 05 Oct 2018 06:59
Minum Alkohol Empat Kali Seminggu Berisiko Kematian
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Minuman beralkohol, sejak dulu kala, selalu dikaitkan dengan hal yang negatif untuk tubuh. Meski, pernah ada penelitian yang mengatakan segelas anggur dapat meningkatkan kesehatan, ternyata penelitian itu dibantah. 

Dalam jurnal Alcoholism: Clinical and Experimental Research, disebutkan, mengonsumsi alkohol empat hari atau lebih dalam sepekan, meningkatkan risiko kematian sebesar 20 persen. Penelitian ini dilakukan kepada 400.000 orang berusia 18-85 di Amerika Serikat.

"Dulu, minum satu atau dua gelas minuman per hari bukanlah masalah besar, dan bahkan ada beberapa penelitian yang menunjukkan (mengonsumsi alkohol) itu dapat meningkatkan kesehatan. Tapi sekarang kita tahu bahwa bahkan peminum harian dengan kadar paling ringan pun memiliki risiko kematian yang tinggi," kata peneliti utama jurnal tersebut, Sarah M Hartz, dilansir dari The Indian Express, Jumat (5/10/2018).

Peneliti dari Washington School of Medicine ini mengatakan, mengonsumsi satu atau dua gelas minuman beralkohol selama empat hari per minggu tidak benar-benar bisa melindungi diri dari penyakit kardiovaskular. Malah, hal itu sesungguhnya dapat bereaksi terbalik dan berbahaya untuk tubuh.

Data risiko 20 persen kematian dini ini, tidak akan dianggap serius oleh responden yang berusia 20-an dan 30-an karena mereka tidak terlalu khawatir dengan masalah kesahatan ini. Meski begitu, Hartz mengatakan, data ini tidak bisa diabaikan dan dijadikan rujukan untuk panduan minum berdasarkan usia.

"Seiring bertambahnya usia, risiko kematian mereka meningkat, sehingga peningkatan risiko 20 persen pada usia 75 diterjemahkan menjadi lebih banyak kematian dibandingkan pada usia 25 tahun," kata Hartz.

Pada bulan lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet, yang mengkaji data dari lebih dari 700 penelitian di seluruh dunia, menyimpulkan bahwa tidak ada batasan seseorang untuk meminum minuman beralkohol, baik yang ringan hingga berat.

Sementara, analisis tim Washington University ini hanya menargetkan peminum ringan atau sesekali. "Tapi, minum setiap hari, bahkan pada kadar yang rendah sekalipun, merugikan kesehatan seseorang," kata Hartz.

 

Rekomendasi