Aroma Lavender Terbukti Bisa Usir Rasa Cemas

| 24 Oct 2018 12:24
Aroma Lavender Terbukti Bisa Usir Rasa Cemas
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Untuk kamu yang akhir-akhir ini sering merasa cemas, cobain deh menghirup aroma lavender. Sebab, ilmuan Jepang mengungkapkan aroma lavender yang biasanya juga digunakan sebagai aroma sabun mandi dan pelembut pakaian ini ternyata bisa bikin kamu lebih rileks.

Para ilmuan menemukan bahwa tikus yang terpapar aroma lavender terbukti menjadi tidak begitu cemas. Bahkan, tumbuhan semak ungu itu berpotensi sebagai alternatif yang lebih aman dibanding obat penenang benzos.

Tanaman Lavender. (Foto: Pixabay)

Benzodiazepin dihubungkan dengan sejumlah efek samping, termasuk masalah ingatan, pertumbuhan payudara pria, dan bahkan cacat lahir. Lavender dapat juga digunakan untuk menenangkan pasien sebelum operasi atau mereka yang susah minum obat, seperti anak kecil atau lansia.

Dilansir Antara, para ilmuwan Kagoshima University menganalisis apakah baru dari senyawa linalool uap lavender membantu releksasi tikus.

"Dalam pengobatan tradisional, telah lama dipercaya bahwa senyawa aroma berasal dari ekstrak tumbuhan yang dapat meredakan kecemasan. Seperti dalam penelitian sebelumnya, kami menemukan bahwa aroma linalool memiliki efek anxiolytic (antikecemasan) pada tikus normal," ungkap salah satu penulis Dr. Hideki Kashiwadani.

Menurut Dr. Kashiwadani, kerja dari linalool ini akan memberikan efek relaksasi dengan mengaktifkan neuron penciuman di hidung. "Temuan ini mendekatkan diri pada fungsi linalool untuk mengurangi kecemasan. Misalnya, saat pembedahan, sebelum perawatan dengan anxiolytic yang dapat meringankan stres sebelum operasi dan memperlancar anastesi," sebutnya.

Fungsi linalool salah satunya untuk mengurangi kecemasan saat pembedahan. (Foto: Pixabay)

Ia juga membeberkan bahwa uap linalool berguna bagi pasien yang sulit diberikan anxiolytics oral atau supositoria, seperti bayi atau lansia. Hingga 40 persen orang menderita kecemasan di seluruh dunia pada suatu titik dalam kehidupan mereka.

Ini terjadi setelah penelitian yang dirilis awal tahun ini menunjukkan bahwa tidur kurang dari delapan jam setiap malam dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental. Menurut penelitian oleh Binghamton University, New York, insomnia itu menyebabkan sulit mengatasi pikiran negatif ketimbang mereka yang mendapat cukup tidur.

Tags : kesehatan
Rekomendasi