Melansir dari Business Insider, Jumat (23/10/2018) sejak tahun 2005, warga Swedia mulai menanamkan microchip ke dalam bagian tubuh mereka. Microchip tersebut dibuat oleh perusahaan teknologi Biohax International yang dapat digunakan untuk menyimpan data pribadi dari penggunanya.
Nantinya dengan microchip ini akan menggantikan sejumlah alat pembantu lainnya seperti e-tiket kereta atau kartu ATM sekalipun. Bahkan microchip yang tertanam di tubuh penggunanya juga dapat menyimpan berbagai rincian kontak serta profil media sosial dan kata kunci tertentu.
Microchip yang ditanam di tubuh ini diklaim akan aman dari serangan hacker karena alat ini bersifat pasif berarti informasi yang sudah tersimpan tidak akan terbaca dari luar, sehingga sulit untuk diretas.
"Lebih sulit untuk meretas sebuah microchip, apalagi itu (microchip) ada di dalam tubuh pengguna." ujar Jowan Osterlund, pendiri Biohax seperti dikutip era.id.
Untuk penggunaan sehari-hari, microchip tersebut mengandalkan teknologi komunikasi jarak pendek atau biasa disebut (NFC) yang akan berfungsi untuk sistem pembayaran tiket, sistem absensi kunci digital atau sistem login. Berkat fungsi itu, microchip diklaim dapat mempercepat rutinitas harian penggunanya karena semudah menggesekkan tangan di scanner digital.
Microchip ini akan disematkan di dalam lapisan kulit penggunanya melalui alat suntik. Jika berminat dengan teknologi ini, kalian tinggal mengeluarkan biaya pemasangan microchip seharga 180 dolar AS atau setara dengan Rp2,7 jutaan bila diasumsikan dengan kurs dolar AS hari ini, Rp15.000 per dolar.
-
Megapolitan17 Jun 2024 14:33
Warga Ramai-Ramai Berlibur ke Taman Andalan Anies di Jakarta
-
Afair02 Nov 2021 13:11
Puan Maharani Sarankan Penanaman Microchip di Tangan, Benarkah?
-
Nasional30 Dec 2020 18:01
Warga Petamburan Ramai-Ramai Copot Atribut FPI