Tim Editor
Dilansir dari Health.com, kekhawatiran itu memang ada. Sebab, ponsel memancarkan gelombang radio yang merupakan bentuk radiasi. Nah, paparan terhadap beberapa jenis radiasi, seperti sinar-X, ternyata bisa meningkatkan risiko seorang terkena kanker.
Tapi, laporan terbaru dari National Toxicology Program (NTP), menyatakan, dosis tinggi radiasi ponsel dapat menyebabkan tumor pada tikus, tetapi tidak pada manusia.
"Eksposur yang digunakan dalam studi tidak dapat dibandingkan langsung dengan paparan yang dialami manusia ketika menggunakan ponsel," kata John Bucher, PhD, ilmuwan senior NTP, dalam sebuah pernyataan.
"Dalam penelitian kami, tikus penelitian ini menerima radiasi frekuensi radio di seluruh tubuh mereka. Sebaliknya, manusia hanya terpapar di jaringan lokal tertentu di dekat tempat mereka memegang telepon. Selain itu, tingkat paparan dan durasi dalam penelitian kami lebih besar dari apa yang orang alami," katanya.
Untuk saat ini, tidak ada bukti kuat bahwa ponsel dapat meningkatkan peluang kamu terkena tumor otak. Pengidap kanker otak tetap stabil dalam satu dekade terakhir. Jika ponsel memang benar menyebabkan tumor otak, kamu harusnya bisa melihat banyak kasus kanker otak ditemukan.
Namun, jika kamu tetap khawatir dengan informasi ponsel bisa meningkatkan risiko kanker otak, tidak ada salahnya untuk menjauhkan ponsel lebih jauh dari kepala kamu. Misalnya, saat kamu menelepon, aktifkan speakerphone kamu atau gunakan headset untuk berbincang.
