Mantan petenis peringkat dua dunia itu merupakan petenis asal Polandia pertama yang mencapai final Grand Slam di era terbuka, ketika ia kalah di final Wimbledon dari Serena Williams pada 2012.
Petenis 29 tahun--yang telah meraih 20 gelar WTA--merupakan salah satu petenis paling konsisten di tur, menyelesaikan musim dengan bertengger di peringkat sepuluh besar selama enam musim secara beruntun antara 2011 sampai 2016.
Namun, ia kesulitan untuk mengeluarkan penampilan dan kebugarannya dalam musim terakhir dan tidak pernah meraih gelar sejak Oktober 2016.
"Sayangnya, saya tidak lagi mampu berlatih dan bermain sebagaimana yang biasa saya lakukan, dan belakangan tubuh saya tidak mampu menjawab ekspektasi-ekspektasi saya," kata Radwanska, dalam tulisannya di laman Facebooknya.
"Dengan mempertimbangkan kesehatan saya dan beratnya beban di tenis profesional, saya harus mengakui bahwa saya tidak mampu mendorong tubuh saya terhadap batas-batas yang diminta," tandasnya.
Sebagai tambahan terhadap penampilannya di final Wimbledon, Radwanska dua kali mencapai semifinal Australia Terbuka, dan memenangi WTA Finals pada 2015.
"Saya gantung raket dan mengatakan selamat tinggal kepada tur pro, namun saya tidak meninggalkan tenis," tambahnya.
"Tenis adalah dan selalu merupakan hal istimewa dalam hidup saya. Namun sekarang inilah saatnya untuk tantangan-tantangan baru, ide-ide baru, yang setara dengan apa yang ada di lapangan tenis, mudah-mudahan," kata petenis yang telah menjalni karier selam 13 tahun ini.
-
Lounge24 May 2019 16:22
Harapan AS di Prancis Open Masih di Pundak Serena