Williams, juara Prancis Open tiga kali yang memiliki rekor 28-4 di tanah liat merah Roland Garros, bisa muncul sebagai pemain berbahaya jika dia bebas dari cedera dan bisa memulai pertandingan dengan baik.
"Semoga Serena cukup sehat untuk bermain," kata Martin Blackman, manajer umum pembinaan pemain dari Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA), seperti dikutip Antara dari Reuters, Jumat (24/5).
"Dia sangat profesional sehingga dia tidak akan bermain jika tidak dalam kondisi sehat, terutama Grand Slam," katanya tentang Serena, juara 23 kali di turnamen besar dan saat ini berada di peringkat nomor 10 di dunia.
"Jadi jika dia dalam kondisi siap tanding, saya pikir di setiap pertandingan dia akan menjadi ancaman besar."
Sementara kakaknya Venus yang sepanjang tahun itu kurang meyakinkan, tetap diperhitungkan mengingat pengalamannya di turnamen grand slam, termasuk penampilan final di Prancis Open 2002.
Petenis putri AS lainnya, Sloane Stephens yang memiliki kecepatan dan permainan bertahan yang tampil di final Prancis Open tahun lalu dan juara AS Terbuka 2017, berpeluang untuk memperbaiki prestasinya tahun ini.
"Lapangan tanah liat cocok untuk Sloane," kata Blackman.
"Dia bisa bergerak dengan cepat, dia sangat bagus dalam membuka pertahanan lawan di lapangan, dan dia punya banyak cara berbeda untuk meraih angka. Dan dia semakin nyaman bila bermain di depan net," katanya.
Meski AS punya segudang pemain tunggal putri yang siap bersaing, namun penggemar tenis AS merasa kurang optimistis dengan peluang di sektor tunggal putra.
Petenis terbaik AS yang menempati peringkat nomor sepuluh dunia, John Isner, pekan lalu menyatakan mundur dari Prancis Open karena cedera kaki di Miami Open.
Harapan terbaik AS hanyalah Sam Querrey, petenis dengan servis keras yang telah sukses di tanah liat dalam kompetisi Piala Davis, tetapi tidak pernah melewati putaran ketiga di Prancis Open.