Ternyata, Stres itu Baik untuk Kamu

| 21 Nov 2018 12:48
Ternyata, Stres itu Baik untuk Kamu
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Stres biasanya dipandang negatif. Ternyata, berdasarkan penelitian, ada manfaat dari stres yang kamu alami.

Dilansir dari TIME.com, Rabu (21/11/2018), profesor psikologi di American University, Kathleen Gunthert mengatakan, stres terjadi ketika seseorang merasakan ketidakseimbangan antara tantangan dan sumber daya yang mereka hadapi. 

Dia juga mengidentifikasi dua jenis stres yang berbeda ‘distress,’ yang mengacu pada stres negatif (putus cinta) dan ‘eustress,’ yang mengacu pada stres positif (memulai pekerjaan baru).

Berdasarkan penelitian American Psychological Association, stres kronis yang berasal dari respon fisiologis atau psikologis untuk peristiwa internal dan eksternal yang berkepanjangan, akan berdampak pada pola makan, masalah kulit, ukuran otak dan bahkan kemungkinan peningkatan penyakit kronis.

Namun, dalam dosis kecil, para ahli mengatakan stres sebenarnya dapat memiliki beberapa efek positif. Berdasarkan studi 2013 yang dipublikasikan di Psychoneuroendocrinology, pada tingkat moderat harian, stres yang dapat dikendalikan, 'eustress', dapat membantu melindungi terhadap kerusakan oksidatif. 

Berikut ini akan dipaparkan manfaat yang ditermika dari eustress

1. Stres meningkatkan motivasi

Meskipun stres yang tinggi dapat terasa luar biasa dan membuat motivasi menurun, ternyata hal ini bisa membantu kamu saat memulai sebuah pekerjaan.

"Tingkat stres menengah dapat meningkatkan motivasi," kata Gunthert. 

Misalnya, stres karena deadline, dapat membantu orang lebih fokus karena waktu hampir habis. 

"Kita semua memiliki pengalaman mengatakan, 'oh saya harus melakukan ini dan itu' tetapi tidak dapat menemukan motivasi untuk melakukannya sampai kita merasa tertekan karena itu adalah hari berikutnya dan tiba-tiba motivasi ada di sana," katanya. 

2. Stres dapat mendorong pertumbuhan resiliensi

Stres adalah proses memaksa seseorang untuk memecahkan masalah. Profesor psikiatri dan ilmu perilaku di School of Medicine di University of Washington, Peter Vitaliano mengatakan, stres seperti ini pada akhirnya akan membangun kepercayaan diri dan keterampilan yang penting untuk pengalaman masa depan.

Dia menerangkan, dengan peningkatan resiliensi dan kepercayaan diri, orang cenderung merasa kurang terancam dan lebih dapat mengendalikan situasi mereka.

Sementara itu, seorang pekerja sosial klinis berlisensi di New York City, Allison Berwald mengatakan, menggunakan stres untuk menghadapi ketakutan dapat membantu kamu mengatasi berbagai pengalaman alih-alih menghindarinya. Sehingga, ketika menghadapi rasa takut yang sama, kamu akan merasa lebih siap karena sudah mengalaminya.

Ilustrasi (Pixabay)

3. Stres dapat meningkatkan ikatan interpersonal

Gunthert mengatakan, salah satu manfaat stres yang paling mengejutkan adalah dapat membantu membangun hubungan interpersonal. Sebab, dengan bercerita tentang stres mereka kepada orang lain, mereka akan merasa dicinitai dan dipahami orang lain. Ini juga membuat mereka tidak merasa sendirian dan terisolasi.

Berbicara dengan teman dan keluarga juga dapat membangun dan memperkuat hubungan juga. 

"Banyak persahabatan atau hubungan keluarga kami tidak akan sama jika kami tidak mendukung satu sama lain melalui masa-masa sulit," kata Gunthert.

Sementara, Vitaliano mengatakan, lingkungan terdekat adalah tempat yang bagus bagi menceritakan tekanan yang sedang dihadapi. Dengan begitu, akan membangun belas kasih dan pada gilirannya akan memunculkan hormon positif. 

Dengan terbuka satu sama lain, Vitaliano mengatakan orang akan merasa lebih baik karena dapat saling berhubungan satu sama lain dan memvalidasi perasaan mereka.

4. Stres adalah bagian dari kehidupan yang bermakna

Hidup tanpa stres tidak selalu lebih baik. Misalnya, seorang siswa di sekolah pascasarjana. Mulai dari pendaftaran masuk yang kompetitif, kursus yang menantang dan masalah kelulusan, transasi ini bisa jadi proses pembelajaran. Dan setelah ini semua dilalui maka akan menjadi kebanggaan tersendiri.

"Hal-hal yang paling kita banggakan dan paling bermakna dalam kehidupan kita adalah menghadapi kesulitan," katanya.

"Jika kita menghapus stres, kita juga akan menghapus banyak makna dalam hidup kita."

Rekomendasi