Belajar dari pengalaman Harbolnas tahun lalu, masih terdapat kecurangan-kecurangan yang terjadi pada hajatan ini. Menkominfo sampai mengeluarkan imbauan kepada panitia Harbolnas tahun 2017 untuk berhati-hati dan dapat menghindari kecurangan. Menurutnya jangan sampai ajang yang seharusnya digunakan untuk mengampanyekan belanja online ini justru dirusak oleh para kriminal.
"Jangan sampai ada yang nebeng memanfaatkan kesempatan ini," katanya tahun lalu.
Pada momen Harbolnas seperti saat ini, ribuan orang atau bahkan ratusan ribu orang bersemangat berbondong-bondong mengunjungi laman e-commerce. Pada saat yang bersamaan ancaman kejahatan siber turut mengintai para pengguna layanan toko online yang lengah.
Menurut riset NTT Security, tindak kejahatan siber yang akan terjadi di masa liburan ini meningkat sebesar 74 persen. Apalagi mengakses toko online sangatlah mudah, baik melalui mobile maupun komputer. Ditambah semakin meratanya layanan Internet di Indonesia, hal tersebut membuat banyak penjahat yang menargetkan pengguna toko online.
Ancaman Cyber Crime
Yang diincar oleh para pelaku kejahatan siber ini yaitu data kartu kredit dan data pribadi pengguna. Sementara, keamanan data pada situs e-commerce itu bervariasi. Ada yang sangat ketat, namun juga ada yang biasa-biasa saja.
Banyak toko online yang mengabaikan pengamanan data berlapis, karena dapat dianggap ribet oleh pengunjung. Sistem pengamanan yang berlapis pada e-commerce membuat pengunjung harus melalui banyak langkah untuk si pembeli sampai ke tahap mereka bisa membeli barang yang diinginkan. Tak jarang hal itu membuat pengunjung akhirnya mencari toko online lain yang dinilai lebih simpel.
Lemahnya perlindungan keamanan data pada situs toko online membuat data kartu kredit rentan di-hack. Ketika data tersebut diperoleh pihak tak bertanggung jawab, mereka bisa menggunakannya untuk berbelanja di tempat lain dan menguras uang si pemilik kartu kredit sampai batasnya habis.
Selain itu ancaman lainnya adalah soal data pribadi pengguna. Pencurian data pribadi seseorang dapat membuat kerugian yang besar. Misalnya, data pribadi yang jatuh ke tangan orang tidak bertanggung jawab bisa digunakan untuk mengakses media sosial milik pengguna dan mengambil alihnya. Dari situ mereka bisa mengetahui kebiasaan si korban, dan menjualnya ke pengiklan. Jadi tidak usah terkaget-kaget ketika tiba-tiba di akun media sosial atau bahkan di email korban banyak tawaran-tawaran soal asuransi, promo-promo dari sebuah produk yang tiba-tiba masuk.
Menangkal kejahatan siber
Agar terhindar dari kejahatan siber tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membagikan tips aman berbelanja saat Harbolnas lewat akun Twitternya @BSSN_RI. Silahkan disimak baik-baik dan dipraktekan dengan seksama tips yang sudah kami rangkum berikut ini.
1. Tidak memakai wifi publik ketika transaksi online
2. Tidak sembarang klik tautan promo yang dikirm via email atau SMS. Pengguna disarankan untuk mengunjungi situs resmi toko online yang terpercaya
3. Lakukan verifikasi terhadap penjual dengan membaca hasil review pembeli lainnya sebelum melakukan transaksi
4. Buat kata sandi yang acak dan panjang pada akun e-commerce, dan hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk setiap akun digital yang kita punya
5. Jangan pernah membagikan kata sandi, informasi kartu kredit dan data pribadi kepada siapapun juga
6. Install dan update antivirus pada perangkat yang digunakan
7. Jika terjadi transaksi yang mencurigakan, segera hubungi call center toko online atau bank
8. Jika terlanjut terkena kejahatan siber lain seperti pencurian data lewat link atau yang lainnya, kita dapat melapor ke Layanan Aduan Siber melalui email [email protected] atau menghubungi polisi jika diperlukan.