Youtuber Fathia Izzati Kecewa dengan Sampah di Gunung Kerinci

| 28 Jan 2019 18:13
Youtuber Fathia Izzati Kecewa dengan Sampah di Gunung Kerinci
Layar tangkap pendakian Gunung Kerinci (YouTube @Fathia Izzati)
Jakarta, era.id - Mendaki gunung selalu memiliki ceritanya tersendiri, terlebih bagi mereka yang baru pertama kali melakukan pendakian. Kemegahan dan panorama yang disematkan bila berhasil mendaki ke puncak gunung, selalu mengundang decak kagum para wisatawan.

Hanya saja, semakin berkembangnya kegiatan pendakian justru memunculkan permasalahan yaitu sampah. Ya, pengalaman itu dibagikan oleh seorang Youtuber Fathia Izzati yang mengabadikan momen pendakian pertamanya ke Gunung Kerinci.

 

Sampah dengan mudah dijumpainya di sepanjang jalur pendakian, hingga shelter peristirahatan dan puncak Gunung Kerinci.

"Guys, aku sudah kasih lihat kalian pemandangan indah (dari puncak Gunung Kerinci). Tapi ini enggak indah sama sekali," kira-kira itu ucapan Fathia dalam bahasa Inggris, seperti dikutip era.id, Senin (28/1/2019).

"Look at all the garbage," ucapnya.

Singkat kata, Fathia kecewa dengan timbunan sampah yang merusak pemandangan indah dari puncak Gunung Kerinci. Lagi-lagi dalam bahasa Inggris, Fathia menekankan agar jangan meninggalkan sampah di gunung.

"What the Frickkk. Bring your own trash can!," pungkas Fathia.

Umumnya sampah yang muncul berasal dari sisa logistik para pendaki. Limbah didominasi plastik makanan dan botol air mineral. 

 

Mengutip dari catatan Trashbag Community, tak kurang dari 2,4 ton atau lebih dari 600 kantong sampah berhasil dikumpulkan dari 15 gunung di Indonesia pada gelaran operasi bersih bertajuk Sapu Jagad yang digelar pada 2015.

Sampah plastik mendominasi dengan persentase 36 persen atau sekitar 769 kilogram, disusul sampah botol plastik 23 persen atau mencapai 491 kilogram dan sampah puntung rokok 10 persen atau berkisar 213 kilogram.

Tak menutup mata, jika tren pendakian gunung memiliki daya tarik bagi para wisatawan. Hanya saja, dari sisi estetika dan lingkungan, penumpukan sampah tentunya menyebabkan potensi kerusakan alami dari gunung itu sendiri.

Eksotisme gunung sebagai tempat yang identik dengan panoramanya yang indah perlahan akan memudar. Pada akhirnya masalah ini justru akan berdampak dengan berkurangnya minat wisatawan yang datang berkunjung.

 

Rekomendasi