Nah, ternyata penelitian ini masih bisa dipertanyakan. Sebab, yang bilang sarapan dapat menurunkan badan adalah penelitian yang disponsori produk makanan. Sedangkan penelitian tanpa sponsor produk makanan, masalah berat badan ini tidak bisa terdeteksi dengan baik.
Dilansir dari Time, Minggu (3/2/2019), beberapa penelitian menyatakan, orang yang sarapan cenderung memiliki berat kurang dari orang yang melewatkan makan dan membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.
Tetapi ada kemungkinan, gaya hidup dan faktor sosial ekonomi-lah yang dapat menjadi pendorong penurunan berat badan dan hidup sehat. Sebagai contoh, orang yang bekerja 9-5 lebih mudah sarapan ketimbang yang bekerja sif malam.
Penelitian lain menyatakan, tidak menemukan hubungan yang kuat antara sarapan dan penurunan berat badan. Satu makalah pada 2017 menyatakan, melewatkan sarapan dapat menyebabkan lebih banyak pembakaran kalori, tapi juga meningkatkan peradangan pada tubuh.
Terlepas dari penelitian itu semua, ahli gizi diet, yang terdaftar dan instruktur klinis nutrisi di University of Delaware, Sharon Collison mengatakan, belum ada penelitian yang menunjukkan sarapan dapat menambah berat badan kamu.
Ilustrasi (Pixabay)
Tapi, Collison mendukung sarapan. Sebab, sarapan dapat meningkatan aktivitas fisik, catatan diet yang baik, dan lebih jarang ngemil.
"Tidak sarapan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit, tidak hanya obesitas tetapi diabetes, penyakit jantung, dan kualitas makanan yang lebih rendah," kata dia.
Sebuah studi di 2017 menyarankan sarapan pagi. Sebab, sarapan dapat meningkatkan berbagai penanda kesehatan metabolisme, berpotensi meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak, dan melawan kondisi kronis seperti diabetes tipe 2. Tapi penelitian ini perlu juga dibandingkan dengan penelitian tentang orang-orang yang berpuasa.
Lalu, bagaimana jika kamu benar-benar tidak lapar di pagi hari, apa harus tetap sarapan? Collison berkata, itu mengindikasikan kebiasaan makan yang bermasalah, seperti ngemil di malam hari.
"Jika kamu menghilangkan ngemil dan bangun tidur karena lapar dan, serta memilih makan sarapan yang enak, maka pola makan kamu akan menjadi jauh lebih baik, dan status kesehatan kamu akan menjadi lebih baik," kata Collison.
Ilustrasi (Pixabay)
Collison menyarankan sejumlah panganan yang bisa kamu santap untuk sarapan. Di antaranya, protein, biji-bijian, lemak sehat dan buah atau sayuran.
Penelitian telah menunjukkan, protein dan lemak dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi ngemil. Sementara biji-bijian, serta buah dan buah menambahkan serat, vitamin, dan mineral yang bergizi bagi tubuh kamu.
Tapi, dia menyarankan supaya kamu tidak sarapan dengan menggunakan smoothie atau jus. Katanya, kamu tidak akan kenyang hanya dengan memasukan cairan ke tubuhmu.
Waktu sarapan yang baik, menurut Collison, adalah ketika satu jam setelah bangun tidur. "Ini seperti mengisi bensin ke mobil kamu," kata Collison.
Jika kamu akan berolahraga di pagi hari, rencanakan untuk makan sesuatu sebelumnya. Kata dia, semakin dekat dengan waktu aktivitas fisik, kamu harus mengonsumsi karbohidrat dan mengurangi lemak dan serat, karena itu akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Nah kalau kamu berolahraga berat, mungkin perlu makan lagi sesudahnya untuk pemulihan. Sesuatu yang mengisi kembali cairan, karbohidrat dan protein. Tapi ingat, makan pemulihan mungkin tidak diperlukan jika Anda melakukan olahraga ringan.
Ilustrasi (Pixabay)