Apa Sih Jenis Diet yang Disarankan Ahli Gizi? 

| 07 Feb 2019 19:37
Apa Sih Jenis Diet yang Disarankan Ahli Gizi? 
Ilustrasi (Pixabay)
Bandung, era.id - Banyak jenis program diet yang sedang nge-hits di kalangan masyarakat saat ini. Mulai dari diet karbo, diet mayo, diet keto dan diet food combaning, membuat orang yang fokus sama berat badannya ideal, jadi kebingungan.

Mempunyai berat badan ideal merupakan dambaan setiap orang. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang memilih berdiet dengan harapan agar bisa cepat turun berat badan.

Namun, terdapat jenis diet yang disarankan oleh profesional dalam bidangnya. Kata ahli gizi (dietisien) dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dyah Widyastuti cara yang paling aman adalah menjalani diet seimbang.

"Oleh karena itu sebaiknya kita mengikuti diet seimbang saja. Dalam diet seimbang, ahli gizi akan merancang kebutuhan kalori kita," kata Dyah, Bandung, Kamis (7/2/2019).

Dyah menjelaskan, pola makan ketika diet harus diatur dan disesuaikan dengan keseharian sehingga diharapkan tidak memberatkan. 

Diet gizi seimbang tutur Dyah, juga telah diikuti oleh puluhan orang dalam Program 100 Hari Penurunan Berat Badan di RSHS.

Pada program ini, lanjut Dyah, dietisen mengatur pola makanan peserta sesuai kebiasaan peserta dan hanya mengatur jenis makanannya. 

Aturannya, terang Dyah, adalah pemenuhan karbohidrat sebesar 60-70 persen, kemudian protein 10-15 persen, dan lemak 20-25 persen.

"Harapan dari diet seimbang ini, klien bisa menerapkan pola makan seimbang sehingga biasanya itu akan membuat berat badan lebih stabil dan akan lebih langgeng pengaturan dietnya. Jadi intinya, pada diet seimbang, pola makan kita jumlahnya hanya dibatasi dan dikurangi," ujar Dyah.

Tetapi pola makan juga harus diperhatikan. Pola makan yang baik adalah diatur dengan tiga makanan utama, kemudian terdapat selingan makanan.

Alasannya kata Dyah, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan setelah tiga jam kemudian, lambung kita akan kosong kembali. 

Kemudian, perut akan diisi lagi dengan nutrisi, tapi berlebihan setiap 3-4 jam, sampai menjelang istirahat. 

"Sekitar 3-4 jam menjelang istirahat, tidak boleh mengonsumsi makanan lagi karena kita dalam kondisi tidur. Pada saat tidur, seluruh proses metabolisme di dalam akan berhenti," tambah Dyah.

Namun hal itu mengakibatkan persepsi orang bahwa makan malam akan mengakibatkan kegemukan.

Pada intinya, semua makanan itu baik yang kadang-kadang menjadi tidak baik karena jumlahnya tidak sesuai dengan yang seharusnya dikonsumsi. Sehingga total kalori yang dikonsumsi bisa berlebih atau sebaliknya. 

Tips agar diet sukses

Dyah menyarankan, kliennya untuk membulatkan tekad agar sukses dan tidak gagal. Setelah itu, melakukan konseling dengan ahli gizi untujk mengetahui kebutuhan kalori yang diharapkan. 

Dari kegiatan konsultasi, ahli gizi akan melihat sejauh apa kemampuan seseorang menjalani diet. Kemudian, saat menjalani diet, harus ada pemantauan yang ketat agar hasil sesuai dengan yang diharapkan.

"Kuatkan niat bahwa kita ingin menjalankan diet sesuai tujuan kita berdiet. Untuk tujuan berdiet ini juga bisa macam-macam," ujar Dyah. 

"Dan, yang paling terpenting dari itu semua sebenarnya adalah adanya perubahan perilaku dalam pola makan sehingga berat badan akan selalu terjaga," kata Dyah.

Rekomendasi