Dalam debat pilpres kedua ini, gaya busana dari Joko Widodo dan Prabowo Subianto tidak berbeda dengan apa yang mereka kenakan saat debat pertama pada Januari lalu. Jokowi mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana hitam dan sepatu sneakers berwarna sama. Sementara Prabowo memakai setelan jas lengkap dan peci hitam.
Pengamat mode Sonny Muchlison menilai pakaian dapat menjadi representasi seseorang. Menurut dia, pemilihan warna putih dari busana yang dikenakan Jokowi malam ini sebagai simbol ketulusan, murni dan berusaha untuk jujur.
"Konsisten dengan warna putih karena tulus dan terus merakyat, lebih jujur dan apa adanya," kata Sonny seperti dikutip dari Antara, Senin (18/2/2019).
Sedangkan Prabowo, menurut Sonny, terlihat lebih cocok mengenakan setelan jas dibandingkan dengan busana safari yang kerap dia kenakan saat kampanye karena membuat tubuhnya terlihat lebih ramping.
"Prabowo menampakkan karismanya dengan membuat tampilan yang perlente, necis dan penuh dengan kewibawaan," kata dia.
Tampilan gaya Jokowi dan Prabowo (Facebook @MuhaiminTawwa)
Perancang busana yang juga membuat buku 'Batik Ing Banten' ini menilai gaya busana seperti ini akan terus bertahan hingga debat ketiga, yang akan mempertemukan calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Di sisi lain, Sonny juga mengharapkan kontestan dapat memasukkan kain khas daerah, salah satu kekayaan busana Indonesia, ke dalam gaya pakaian mereka.
Menurut dia, untuk menunjukkan kecintaan terhadap Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, tidak melulu harus mengenakan baju daerah, namun, dapat juga dengan mengaplikasikan kain tertentu dalam gaya berpakaian mereka.
"Bukan harus pakai baju daerah. Bagaimana mengaplikasikan bahwa dia perhatian terhadap Indonesia, apa, sih, kain yangg harus dipakai. Ada simbolnya sedikit. Tidak harus (kain) dari daerah tertentu, bisa dimodifikasi," kata dia.
Debat Capres kedua semalam dipandu oleh Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro, berlangsung di Hotel Sultan. Debat yang hanya menampilkan para capres ini bertema energi, sumber daya alam, lingkungan hidup, pangan dan infrastruktur.