Tim Editor
Komposisi Bermain Tragedi dibuat Edwin, Romy, dan Marcell. Sementara liriknya dieksekusi oleh Che. Single ini memiliki pesan tentang pentingnya keberanian dalam hidup dan proses berkarya.
"Hidup memberikan keadaan buruk, situasi bahaya yang selalu mengintai dan kita harus menghadapi ketakutan secara aktif berulang kali. Satu-satunya pilihan terbaik adalah menghadapi ketakutan dan mengatasinya," demikian pernyataan resmi Konspirasi dalam siaran pers yang diterima meja redaksi, Senin (11/3/2019).
Konspirasi melanjutkan. Rasa takut adalah penjara yang bisa membatasi tindakan. Dan kita sedang menghadapi musuh terbesar manusia tersebut. Itu adalah perasaan tertua dan terkuat dalam sejarah manusia, yang tertanam di dalam sistem saraf dan di bawah alam sadar kita.
"Lagu ini mengisahkan ajakan agar tak melihat ujian hidup sebagai ancaman, malah mengubahnya sebagai permainan dan tantangan yang menyenangkan," timpal Che.
Simak penggalan liriknya: “Berhenti mengutuk kekalahan, jiwa besar karena ujian. Menantang adalah gagasan kejayaan dan kemenangan.”
Che juga menegaskan, seseorang akan menghadapi periode paling kacau dan menakutkan dalam sejarah hidupnya. Para pemberani harus bangkit dari situasi sulit karena hambatan tidak akan bisa menghalangi jalan seorang yang tak kenal takut.
"Dan manusia menancapkan eksistensinya dengan jalan mencipta. Kreativitas harus bergumul dengan hambatan. Tindakan kreatif adalah hasil, setelah kita bergulat dengan konflik, ketegangan dan kontradiksi. Itulah kenapa kreativitas mensyaratkan keberanian. Kesanggupan untuk terus bergerak ke depan, meski harus berhadapan dengan kesulitan," kata dia.
Proses kreatif, bagi Konspirasi, bukanlah jalan yang sepenuhnya menyenangkan karena kita akan berhadapan dengan hambatan. Dan lagu ini merupakan ajakan untuk melanjutkan perjalanan, memilih risiko berhadapan dengan kekacauan dan ketidakpastian.
"Terus maju meski segala hal pada mulanya tak bisa diprediksi, menerjang teka-teki pelik dan menerobos keganjilan yang tak masuk akal. Karena terobosan tidak akan muncul dari sikap takut yang bercokol dalam bathin manusia," Marcell menambahkan.
"Bermain-mainlah dengan risiko, dengan api, dengan ketakutan, dengan tragedi, itu akan melahirkan dorongan alami yang akan mengantarkan manusia ke posisi tertinggi dalam hidup, yang masih mungkin dicapai," Che mengakhiri.
