Lauda--yang memenangkan kejuaraan pebalap F1 pada 1975 dan 1977 bersama Ferrari dan kembali bertakhta pada 1984 dengan McLaren--meninggal pada Senin (20/5/2019), delapan bulan setelah menjalani transplantasi paru-paru.
Semasa hidupnya, dia diakui sebagai salah satu pebalap terhebat di dunia olahraga dan pernah mengalami luka bakar parah saat Grand Prix Jerman pada 1976 . Tetapi, Lauda kembali ke balapan dengan sangat cepat hanya enam pekan kemudian.
Dalam sebuah pernyataan yang dinukil dari Daily Mail, Selasa (21/5) keluarganya mengatakan, "Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan bahwa Niki yang kami cintai telah meninggal dunia dengan damai bersama keluarganya pada hari Senin."
"Prestasinya yang unik sebagai atlet dan wirausahawan adalah dan akan tetap tak terlupakan, semangat tanpa lelah untuk beraksi, keterusterangannya, dan keberaniannya tetap ada.
"Seorang panutan dan tolok ukur bagi kami semua, dia adalah suami, ayah, dan kakek yang penuh kasih dan perhatian yang jauh dari masyarakat, dan dia akan dirindukan."
Tim Formula 1 McLaren memberikan kicauan penghormatan kepada Lauda pada hari Selasa, mengatakan mereka 'sangat sedih' atas kematian Lauda.
"Niki akan selamanya berada di hati kami dan diabadikan dalam sejarah kami," kata tim itu.