Gak Cuma Lembah Baliem, Wamena Juga Punya Wisata Telaga Biru

| 06 Nov 2019 10:25
<i>Gak</i> Cuma Lembah Baliem, Wamena Juga Punya Wisata Telaga Biru
Pemandangan telaga biru di Wamena, Papua. (Foto: Istimewa)
Jayapura, era.id - Bingung mau liburan akhir tahun ke mana? Tenang, kamu masih punya destinasi wisata kece di Indonesia yang tidak akan pernah berakhir. Seperti di Wamena, Kabupaten Jayawija, Papua, misalnya. 

Wamena selain dikenal memiliki destinasi wisata Lembah Baliem, ternyata juga memiliki destinasi wisata Telaga Biru/Kali Biru

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto bilang selama ini destinasi wisata menarik yang dikenal turis ketika berkunjung ke Lembah Baliem adalah mumi serta Festival Budaya Lembah Baliem.

Sebenarnya, lanjut dia, ada destinasi wisata menarik lainnya di Lembah Baliem, yaitu wisata alam Telaga Biru atau Kali Biru. Telaga Biru merupakan destinasi yang masih sangat alami dan jauh dari keramaian, terletak di Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.

"Telaga biru ini berjarak sekitar 12 km dari Kota Wamena, sangat populer dan masih dijaga kelestariannya karena bernilai sejarah bagi Suku Dani," kata di Jayapura, beberapa waktu lalu, seperti dikutip Antara.

Dia menyatakan, sebuah mitos yang dipercaya yaitu seorang manusia yang merupakan nenek moyang Suku Dani, keluar dari dalam telaga dan manusia ini tidak bertelinga.

"Cerita ini bermula dari suatu hari ada sekelompok Suku Dani sedang beristirahat di tepi telaga, tiba-tiba mereka merasakan kehadiran manusia lain yang bukan berasal dari kelompoknya," katanya.

Manusia lain ini berkulit bersih, terang dan muncul berhiaskan manik-manik di seluruh tubuhnya, selain itu juga paham mengenai cara bercocok tanam, paham akan aturan hidup sosial dan memiliki pedoman hidup yang baik.

Namun, karena merasa terancam, maka sekelompok Suku Dani ini membunuh manusia berkulit terang tersebut. Keanehan pun terjadi ketika dari tubuh sang manusia tersebut mengeluarkan bahan makanan berupa keladi, umbi jalar, pohon pisang, sayuran dan ternak babi.

Karena itu, ujar dia, oleh Suku Dani hingga saat ini, kawasan Telaga Biru disakralkan sebagai bentuk penghormatan pada manusia itu.