Spiderman: Far From Home, dimulai tak lama setelah kejadian di film Avengers: End Game, di mana semua orang yang menjadi debu kembali lagi setelah lima tahun menghilang karena jentikan jari Thanos.
Momen kembalinya orang-orang yang menghilang itu disebut 'the blip'. Ada beberapa efek yang muncul di film Spiderman kali ini. The blip membuat orang-orang kembali setelah menjadi debu, namun dengan kondisi 5 tahun sebelumnya.
Belum lagi, Peter masih merasa sedih dengan kepergian Tony Stark (Iron Man). Apalagi dengan anggapan publik kalau dirinya kelak yang akan menggantikan Tony Stark sebagai the next Iron Man.
Pada momen ini kehidupan sudah berjalan dengan normal, Peter yang kembali mengulang masa sekolahnya berencana untuk field trip ke Venesia. Di saat itu juga benih-benih romansa tumbuh dikehidupannya. Peter mulai menyukai MJ (Zendaya) dan berencana mengutarakan perasaannya. Namun perjalanan itu jadi kacau karena hadirnya monster elemental dan sosok superhero baru yang direkrut SHIELD bernama Mysterio (Jake Gylenhall).
Semakin Polos, Semakin Mudah Dibohongi
Karakter Peter Parker yang hadir dalam film kali ini, digambarkan sebagai remaja puber dan masih belum tahu apa yang harus dipilihnya. Tak perlu ada penegasan ulang kalimat ‘dengan kekuatan yang besar, muncul tanggung jawab yang besar‘ untuk membuat Peter Parker keluar dari kebimbangannya harus memilih. Kehidupannya sebagai remaja normal atau mengemban tanggung jawab sebagai seorang superhero.
“Tony telah memilihmu, tinggal kamu mau mau atau tidak. Kurasa Tony salah memilih," kata Nick Fury saat menyerahkan peninggalan Tony Stark kepada Spiderman.
Selain kegalauan Peter Parker, konflik pada film ini juga bertambah dengan sosok superhero baru bernama Mysterio. Jika kalian mengikuti serial komiknya, Mysterio atau Quentin Beck merupakan musuh bebuyutan dari Spiderman. Tak seperti musuh lainnya, Mysterio tak punya kekuatan khusus. Dia bertarung dengan menggabungkan teknologi visual untuk membuat ilusi dan mengelabui Spiderman.
Dengan ilusi yang tepat, semua orang akan percaya dengan aksi heroiknya dalam menghadapi monster elemental. Bahkan agen rahasia sekelas Nick Fury dan Maria Hils pun tertipu. Apalagi untuk seorang bocah yang masih polos seperti Peter Parker, di mana ia mempercayakan teknologi Tony Stark kepada Quentin dan menganggap kalau dia cocok menjadi the next Iron Man.
Namun yang namanya ilusi hanyalah sebuah kebohongan belakan. Sebab Mysterio ternyata adalah mantan pegawai Stark yang menciptakan BARF atau Binarily Augmented Retro-Framing yang ditampilkan Tony Stark di awal film Captain America: Civil War.
Quentin juga dibantu Willam, mantan pegawai Stark Industri yang membuat drone yang dipersenjatai dan diintegrasikan dengan BARF, sehingga mampu menampilkan ilusi dengan efek kerusakan yang nyata. Tak hanya itu, Quentin juga merekrut mantan pegawai Stark untuk bekerjasama dan merebut EDITH, teknologi yang diserahkan Tony kepada Peter Parker.
Pada akhirnya, Peter yang telah sadar akan kekacauan monster elemental, hanyalah ilusi buatan Mysterio. Spiderman pun harus bertarung dengan Mysterio yang telah diperkuat teknologi EDITH untuk menyelamatkan MJ dan teman-temannya.
-
Afair28 Sep 2020 20:14
Spiderman Ikut Turun Ke Jalan Cegah COVID-19
-
Lounge07 Jul 2019 18:09
Di Amerika Utara, Spider-Man Lebih Besar dari Avengers
-
Afair01 Apr 2019 14:31
Makin Dekat Pencoblosan, Makin Banyak Hoaks